AMBON (info-ambon.com)- Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, pada September 2019, Kota Ambon mengalamai deflasi 0,05 persen atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 134,17 pada Agustus menjadi 134,10.
“Inflasi tahun kalender Kota Ambon pada September sebesar 2,97 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 5,57 persen,”ungkap Kepala BPS Provinsi Maluku, Dumangar Hutauruk kepada wartawan diruang rapat kantor tersebut, Selasa (1/10/2019).
Dikatakan, deflasi Kota Ambon terjadi karena adanya penurunan IHK pada tiga kelompok pengeluaran yakni, kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangam sebesar 0,43 persen, kelompok perumahan, listrik, air,gas dan bahan bakar sebesar 0,39 persen, serta kelompok bahan makanan sebesar 0,17 persen.
Sedangkan kelompok pengeluaran mengalami inflasi, yakni kelompok sandang sebesar 0,95 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,72 persen, dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,60 persen.
Adapun kenaikan harga yang terjadi pada komoditi-komoditi dalam paket komditas IHK Kota Ambon, sepanjang Septembrr memberikan andil/sumbangan bagi inflasi Kota Ambon sebesar -0,7852 persen.
“Komoditas yang dominan menyumbang inflasi di Kota Ambon adalah beras, ikan layang, emas perhiasan, cabai rawit, soto, cabai merah, tarif rumah sakit, es dan semangka. Sedangkan komoditas yang menyumbang deflasi, daun melinjo, angkutan udara, batu bata, bawang merah, bayam, ketela pohon, kangkung, tomat buah, bawah putih, dan wortel,”jelasnya.
Sementara itu, untuk Kota Tual di bulan September justru mengalami inflasi, sebesar 0,65 persen atau terjadi kenaikan IHK dari 158,88 menjadi 159,92.
Dan untuk inflasi tahun kalender Kota Tual sebesar 2,65 persen dan inflasi tahun ke tahun 5,00 persen.
Dirincikan, inflasi di Kota Tual karrna adanya kenaikan IHK pada enam kelompok pengeluaran, yakni kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,82 persen, kelompok bahan makanan sebesar 0,93 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,45%, kelompok sandang sebesar 0,41 persen, kelompol perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,12 persen, serta kelompok makanan jadi, minuman rokok, dan tembakau sebesar 0,05 persen.
Ia menambahkan, kenaikan harga yang terjadi pada komoditi-komoditi dalam paket komoditas IHK Kota Tual, pada September memberikan andil terhadap inflaso Kota Tual sebesar 1,1849 persen, sebaliknya penurunan harga terjadi memberikan andil terhadap deflasi Kota Tual -0,5310%.
“Komoditas yang dominan menyumbang inflasi di Kota Tual, yakni angkutan udara, daun singkong, ketela pohon, enbal gepe, cabai rawit, bayam, ikan baronang, cumi, ikan selar, dan kangkung. Sedangkan komoditas yang menyumbang deflasi, adalah ikan teri, ikan kembung, talas atau keladi, bawang merah, bawang putih, ketela rambat, lengkuas, ikan mukar, kunyit dam sagu,” terangnya.(EVA)