AMBON (info-ambon.com)-Harga berbagai komoditas pada bulan Juli di Kota Ambon secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Hal ini diungkapkan kepala Badan Pusat Statistis (BPS) Provinsi Maluku Asep Riyadi.
“Hasil pemantauan BPS pada Juli Kota Ambon mengalami inflasi sebesar 0,07 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 107,37 pada Juni menjadi 107,44 pada Juli. Inflasi Tahun Kalender Kota Ambon Juli tercatat sebesar 1,82 persen, dan inflasi Tahun ke Tahun tercatat sebesar 1,20 persen,”ungkapnya dalam rilis yang diteri info-ambon.com, Senin (2/8/2021).
Oleh karena itu, dari 90 Kota IHK, ranking IHK Kota Ambon turun ke posisi 25. Inflasi bulanan Kota Ambon berada pada ranking ke-50.
Dijelaskan, selama bulan Juli tercatat sebanyak 83 komoditas yang mengalami kenaikan harga dan 50 komoditas yang mengalami penurunan harga di Kota Ambon.
“Sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan harga atau yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi Kota Ambon adalah angkutan udara (0,0848%), cabai rawit (0,0478%), biaya pulsa ponsel (0,0456%), kelapa (0,0335%),
minyak goreng (0,0269%), celana dalam wanita (0,0183%), daging babi (0,018%), bayam (0,0124%), cakalang diawetkan (0,0107%), dan labu siam (0,0103%).
Sedangkan sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan harga atau memberikan andil terbesar terhadap deflasi Kota Ambon pada diantaranya adalah, ikan layang (-0,0651%), ikan selar (-0,0513%), ikan tongkol (-0,0504%), sawi hijau (-0,0301%), buncis (-0,0222%), mangga (-0,0201%), ikan cakalang (-0,0187%), obat dengan resep (-0,0176%), kangkung (-0,0156%) dan daging ayam ras (-0,0104%),”rincinya.
Dikatakan, inflasi yang terjadi di Kota Ambon pada Juli disebabkan tujuh kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks, yaitu tertinggi pada kelompok transportasi sebesar 0,74 persen; diikuti kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,63 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,52 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,28 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,14 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,1 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,07 persen.
“Sebaliknya kelompok kesehatan mengalami penurunan indeks sebesar 0,72 persen, diikuti kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,39 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,01 persen. Kelompok pendidikan cenderung stabil selama Juli,”terangnya.(EVA)
Discussion about this post