BPS: Januari 2024, Tiga Kabupaten Kota di Maluku Alami Inflasi Sebesar 4,12 Persen

AMBON (info-ambon.com)- Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Maluku di tiga kabupaten/kota, pada Januari 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 4,12 persen, atau terjadi kenaikan Indeks

Harga Konsumen (IHK) dari 101,65 pada Januari 2023 menjadi 105,84 pada Januari 2024.

Jika dirincikan, pada Januari 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Maluku sebesar 4,12
persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,84. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Maluku Tengah sebesar 6,46 persen dengan IHK sebesar
106,15 dan terendah di Kota Ambon sebesar 2,74 persen dengan IHK sebesar 105,62.

Kepala BPS Provinsi Maluku, Maritje Pattiwaellapia
menyampaikan, tingkat inflasi m-to-m dan tingkat inflasi y-to-d masing-masing sebesar 0,19 persen.

“Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya 10 indeks
kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 8,35
persen, rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 4,85 persen; kesehatan sebesar 4,15 persen; perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,59 persen, penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,08 persen, transportasi sebesar 2,25 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,71 persen, pendidikan sebesar 1,59 persen; kelompok pakaian
dan alas kaki sebesar 1,10 persen; dan perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,50 persen,” kata dia kepada wartawan di Kantor BPS Maluku, Kamis (1/2/2024).

Sementara, lanjut Pattiwaellapia menjelaskan, kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,19
persen.

“Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Januari 2024, antara lain: beras, bawang putih, ikan layang/mumar, bahan bakar rumah tangga,ikan
cakalang/sisik, sigaret kretek mesin (SKM), tomat, bawang merah, buncis, gula pasir, ikan
tongkol/komu, cabai rawit, pembalut wanita, tarif angkutan udara, tarif angkutan laut, mobil,
buku tulis bergaris, sigaret kretek tangan (SKT), nasi dengan lauk dan sigaret putih mesin
(SPM),” terang dia.

Sedangkan, lanjut dia, komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: bayam, ikan selar/kawalinya, telur ayam ras, ketela pohon, terong, daun melinjo, sabun mandi
cair, sabun cream detergen, minuman ringan, lemon, sepatu pria, telepon seluler, tempe, hand
body lotion, ayam hidup, keramik, ikan teri, minyak goreng, tas sekolah dan sepatu anak.
Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada Januari 2024, antara lain: tomat, ikan layang/mumar, ikan selar/kawalinya, bawang merah, bawang putih, ikan cakalang/sisik, ikan tuna, nasi dengan lauk, ikan asap, wortel, ikan kembung/
lema, labu siam/jipang, sigaret kretek mesin (SKM), mobil, mie kering instant, biaya jaringan saluran TV, sigaret putih mesin (SPM), gula pasir dan kentang. Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, antara lain: kangkung, tarif angkutan udara, cabai rawit, cabai merah, lemon, terong, daging ayam ras, ketimun, bayam, ikan tongkol/komu, daun melinjo, sawi hijau, daun singkong, bensin, ketela pohon, bahan bakar rumah
tangga, pisang, ikan teri, beras dan minyak goreng.

“Pada Januari 2024, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi
y-on-y, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,81 persen, transportasi sebesar 0,31 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,29 persen, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,23 persen, penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,22 persen; kelompok
kesehatan sebesar 0,08 persen, pendidikan sebesar 0,06 persen, pakaian dan alas kaki sebesar 0,06 persen, rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,06
persen, dan perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,02 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.

Diketahui, Dalam rilis bulan BPS Maluku dihadiri lansung oleh Sekertaris Daerah Maluku, Sadali IE. (EVA)

Exit mobile version