AMBON (info-ambon.com)-Ekspor Maluku pada Januari 2021 mencapai US$ 0,78 juta berasal dari komoditi barang non migas. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, Asep Riyadi menyampaikan, nilai ini menurun sekitar 94,99 persen, jika dibandingkan nilai ekspor Maluku bulan Desember 2020 yakni sebesar US$ 15,61 juta yang berasal dari komoditas migas (US$ 11,95 juta) dan non migas (US$ 3,66 juta).
“Perbandingan nilai ekspor Maluku periode Januari 2021 terhadap Januari 2020 menunjukkan penurunan sekitar 88,03 persen, ” jelasnya dalam rilis tertulis yang diterima Info-ambon.com, Senin (1/3/2021).
Menurutnya, ekspor Maluku Januari 2021 berasal dari kelompok ikan dan udang sebesar US$ 0,78 juta dengan jenis ikan tuna (fresh tuna whole, frozen yellowfin tuna ground meat),lobster hidup, kepiting hidup/live crab dan swordfish.
Ekspor Maluku Januari 2020 berasal dari kelompok ikan dan udang dengan jenis ikan kerapu, ikan tuna (fresh tuna whole, fresh yellowfin tuna saku, fresh yellowfin tuna block), lobster hidup, kepiting hidup/live crab dan udang (vannamei shrimp) sebesar US$ 6,54 juta.
Sementara, ekspor menurut negara tujuan pada Januari 2021 ekspor Maluku dilakukan ke negara anggota ASEAN senilai US$ 0,78 juta ke Singapura dan Vietnam. Ekspor dari Maluku ke negara di kawasan Asia lainnya yaitu ke Jepang sebesar US$ 0,44 juta. Ekspor Maluku juga merambah Amerika Serikat dengan nilai US$ 0,14 juta.
Ekspor terbesar pada periode ini menuju negara Jepang. Sementara itu, ekspor ke negara Korea Selatan mengalami penurunan nilai ekspor terbesar dibandingkan Desember 2020.
“Selama periode Januari 2021 ekspor Maluku menuju negara Singapura mengalami penurunan 92,56 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020. Kawasan Negara Asia Lainnya yaitu Hongkong dan Tiongkok mengalami penurunan nilai ekspor sekitar 100,00 persen dibandingkan Januari 2020. Negara tujuan ekspor Maluku pada Januari 2021 didominasi oleh negara Jepang yaitu sebesar 56,55 persen dari total ekspor Maluku, ” ujar Riyadi.
Selain itu, ekspor menurut pelabuhan muat di Maluku selama bulan Januari 2021 melalui pelabuhan ekspor di Kota Ambon yakni Pelabuhan Yos Sudarso dan Bandara Pattimura. Pada bulan ini tidak ada ekspor melalui Pelabuhan Tual, Dobo, Bula dan Lirang.
Jika dibandingkan dengan bulan Desember 2020 maka terlihat terjadi “Penurunan nilai ekspor pada Bandara Pattimura sekitar 18,60 persen dan Pelabuhan Yos Sudarso sebesar 88,80 persen. Perbandingan nilai ekspor Maluku periode Januari 2021 terhadap Januari 2020 menunjukkan peningkatan terbesar terjadi di Bandara Pattimura sebesar 174,81 persen sedangkan penurunan nilai ekspor pada Pelabuhan Yos Sudarso sekitar 94,74 persen.
Secara keseluruhan, ekspor Maluku terbesar dilakukan di Bandara Pattimura yakni mencapai 57,14 persen,” terang Riyadi Riyadi menyebutkan, pada Januari 2021 volume ekspor Maluku mencapai 0,13 ribu ton atau menurun 99,69 persen dibandingkan Desember 2020. Kelompok ikan dan udang mengalami penurunan volume ekspor sebesar 78,05 persen.
“Hal ini vila dibandingkan antara Januari 2021 dan periode yang sama tahun 2020, volume ekspor pada kelompok ikan dan udang menurun sebesar 88,71 persen serta memberikan kontribusi 100 persen terhadap total seluruh ekspor Maluku pada Januari 2021, “tutup dia.(EVA)