AMBON (info-ambon.com)-Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku Maritje Pattiwaelapia menyampaikan berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku di tiga Kabupaten/Kota pada September 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 1,79 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 104,60 pada September 2023 menjadi 106, 47 pada September 2024. Tingkat deflasi m-to-m sebesar 0,07 persen dan tingkat Inflasi y-to-y sebesar 0,79 persen.
Tiga Kabupaten/Kota di mAluku denhan IHK mengalami penurunan inflasi, yakni Kota Ambon 2,66 persen y-on-y, Kota Tual 0,59 persen y-on-y, dan Kabupaten Maluku Tengah 0,63 persen y-on-y.
“Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya 10 indeks kelompok pengeluaran yaitu keluaran kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 8,17 persen, kelompok kesehatan sebesar 7,34 Persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,74 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 2,54 persen kelompok transportasi sebesar 2,14 persen dan kelompok pendidikan sebesar 0,78 persen,” jelas dalam keterangan rilis di kantor BPS Maluku, Selasa (2/10/2024).
Sementara itu, PJ Gubernur Maluku, Sadali Ie dalam keterangan menambahkan, Inflasi menjadi perhatian serius Pemerintah Pusat, yang dipantau secara rutin setiap hari Senin oleh Kemendagri, sehingga seluruh daerah memberikan perhatian serius terhadap pengendalian inflasi.
“Kita bersyukur, meskipun beberapa waktu lalu inflasi naik karena curah hujan yang tinggi, sehingga mengakibatkan beberapa bulan inflasi berfluktuasi, namun atas koordinasi yang baik dengan melaksanakan strategi 4K Ketersediaan Bahan Pokok, Kelancaran Distribusi, Keterjangkauan Harga dan Komunikasi Efektif dengan Berbagai Pihak, maka di Bulan Juli dan Agustus 2024, inflasi berada pada target posisi 2,5 plus minus 1, jadinya masih ada dalam posisi baik-baik saja,” ungkap Sadali
Dengan begitu, pihaknya mengatakan, inflasi ini bisa tetap terkendali, apalagi dalam beberapa bulan kedepan, akan memasuki pelaksanaan Pilkada Serentak dan juga Hari Besar Keagamaan Nasional yakni Natal dan Tahun Baru, dimana membutuhkan keseriusan, komunikasi efektif, dan kerjasama yang baik, untuk bersama-sama melaksanakan pengendalian inflasi ini.
“Jadi jika inflasi terkendali, menunjukan daya beli kita masih baik dan diharapkan menjelang Natal dan Tahun Baru, masyarakat tidak belanja berlebihan sehingga dapat memicu kenaikan harga, karena ketika permintaan tinggi maka stok berkurang dan harga naik, untuk itu dibutuhkan peran elemen masyarakat untuk membantu pengendalian inflasi,” ujarnya.
Sadali berharap dengan strategi 4K dapat dijalankan dengan baik, sehingga inflasi dapat dikendalikan bersama.
Diketahui, hadir dalam kegiatan, Penjabat Gubernur Maluku Sadali Ie, yang dihadiri juga oleh Pimpinan OPD terkait lingkup Pemerintah Provinsi Maluku, jajaran Pejabat Administrator dan Pengawas lingkup BPS Provinsi Maluku, Perwakilan Bank Indonesia, Pimpinan BUMN BUMD, serta insan pers. (EVA)