AMBON (info-ambon.com)-Ekspor Maluku pada Februari 2021 mencapai US$ 1,11 juta berasal dari komoditi barang non migas. “Nilai ini meningkat sekitar 42,16 persen jika dibandingkan nilai ekspor Maluku bulan Januari 2021 yakni sebesar US$ 0,78 juta yang juga berasal dari komoditas non migas.
Kelompok dominan berasal dari kelompok ikan dan udang berupa ikan tuna (fresh tuna whole, frozen yellowfin tuna ground meat), swordfish, lobster hidup dan kepiting (live crabs),” jelas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku dalam rilis tertulisnya, Senin(5/4/2021) yang diterima info-ambon.com.
Dikemukakan, ekspor Maluku pada Januari–Februari 2021 berasal dari komoditas non migas senilai US$ 1,90 juta berupa ikan tuna (fresh tuna whole, frozen yellowfin tuna ground meat, frozen tuna fillet), swordfish, live grouper, live baldchin groper, lobster hidup dan kepiting (live crabs).
Perbandingan nilai ekspor Januari–Februari 2021 terhadap periode yang sama tahun 2020 menunjukan penurunan sekitar 83,69 persen.
Pada Februari 2021 ekspor Maluku dilakukan ke negara anggota ASEAN senilai US$ 0,07 juta ke Singapura dan Vietnam. Ekspor dari Maluku ke negara di kawasan Asia lainnya yaitu ke Jepang sebesar US$ 0,15 juta dan Hongkong sebesar US$ 0,18 juta Ekspor Maluku juga merambah Amerika Serikat dengan nilai US$ 0,71 juta.
‘’Ekspor terbesar pada periode ini menuju negara Amerika Serikat. Sementara itu, ekspor ke negara Jepang mengalami penurunan nilai ekspor terbesar dibandingkan Januari 2021,” jelas Riyadi.
Sementara itu, Maluku melakukan ekspor ke Negara anggota ASEAN pada periode Januari – Februari 2021, yang terbesar menuju Vietnam senilai US$ 0,24 juta atau mengalami penurunan 66,90 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020.
Pada Kawasan Negara Asia Lainnya yaitu Jepang memiliki nilai ekspor tertinggi yang selanjutnya diikuti oleh Hongkong. Sementara itu, ekspor menuju Jepang mengalami kenaikan sekitar 188,63 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020.
Negara tujuan ekspor Maluku pada Januari s.d. Februari 2021 didominasi oleh negara Amerika Serikat yaitu sebesar US$ 0,86 juta atau 45,31 persen dari total ekspor Maluku.
Riyadi nenambahkan, ekspor Maluku selama bulan Februari 2021 melalui pelabuhan ekspor di Kota Ambon yakni Pelabuhan Yos Sudarso dan Bandara Pattimura. Pada bulan ini tidak ada ekspor melalui PelabuhanTual, Dobo, Bula dan Lirang. Jika dibandingkan dengan bulan Januari 2021 maka terlihat terjadi penurunan nilai ekspor pada Bandara Pattimura sekitar 61,49 persen, sementara itu pada Pelabuhan Yos Sudarso mengalami peningkatan sebesar 180,35 persen.
“Jika dibandikan nilai ekspor Maluku periode Januari-Februari 2021 terhadap periode yang sama tahun 2020 menunjukkan peningkatan terbesar terjadi di Bandara Pattimura sebesar 63,25 persen, sedangkan penurunan nilai ekspor pada Pelabuhan Yos Sudarso sekitar 88,65 persen. Secara keseluruhan, ekspor Maluku terbesar dilakukan di Pelabuhan Yos Sudarso yakni mencapai 67,31persen,” tutup dia.(EVA)