AMBON (info-ambon.com)-Hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku pada September 2022 menunjukkan Kota Ambon mengalami inflasi sebesar 0,30 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 114,65 pada Agustus 2022 menjadi 114,99 pada September 2022.
“Inflasi Tahun Kalender Kota Ambon tercatat sebesar 4,74 persen sedangkan inflasi Tahun ke Tahun tercatat sebesar 7,02 persen,” kata Kepala BPS Provinsi Maluku, Asep Riyadi dalam rilis tertulis yang diterima redaksi info-ambon.com, Senin (3/10/2022).
Dijelaskan, dari 90 Kota IHK, ranking IHK Kota Ambon turun ke posisi 15 Inflasi bulanan Kota Ambon berada pada ranking ke-87. “Selama September 2022, dari 368 komoditas tercatat sebanyak 93 komoditas yang mengalami kenaikan harga dan 66 komoditas yang mengalami penurunan harga di Kota Ambon,” ujar Riyadi.
Sementara itu, 10 komoditas utama yang mengalami kenaikan harga dengan andil terbesar terhadap inflasi Kota Ambon pada September 2022 adalah bensin (0,9143%), tarif angkutan dalam kota (0,3062%), tukang bukan mandor (0,1733%), mangga (0,1099%), sayur sop (0,0476%), cabai merah (0,0294%), roti manis (0,0277%), air kemasan (0,0233%), martabak (0,0223%) dan telur ayam ras (0,0212%). Sedangkan, 10 komoditas utama yang mengalami penurunan harga atau yang memberikan andil terbesar terhadap deflasi Kota Ambon selama September 2022 diantaranya adalah: ikan layang/ikan benggol (-0,2849%), cabai rawit (-0,2024%), bawang merah (-0,1813%), ikan selar/ikan tude (-0,1382%), ikan tongkol/ikan ambu-ambu (-0,1228%), sawi hijau (-0,1144%), tarif angkutan udara (-0,1069%), kangkung (-0,0970%), bayam (-0,0585%) dan tomat (-0,0500%).
“Inflasi yang terjadi di Kota Ambon pada September 2022 disumbangkan oleh adanya kenaikan indeks pada tujuh kelompok pengeluaran, yaitu tertinggi pada kelompok transportasi sebesar 8,2 persen; diikuti oleh kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 1,88 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 1,47 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,25 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,24 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,17 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,17 persen,” lanjut dia.
Selain itu, empat kelompok mengalami penurunan indeks yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,55 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,53 persen; kelompok perlengkapan, peralatan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,07 persen; dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen. (EVA)