BPS: Agustus 2023, Ekspor Maluku Turun 83,58 Persen

AMBON (info-ambon.com)- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat, Ekspor Maluku pada bulan Agustus 2023 mencapai US$ 0,98 juta atau turun sekitar 83,58 persen dibandingkan Juli 2023.

Dimana, secara kumulatif nilai ekspor Maluku Januari sampai dengan Agustus 2023 sebesar US$ 47,33 juta atau mengalami penurunan sekitar 2,67 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022.

“Ekspor Maluku pada Agustus 2023 mencapai US$ 0,98 juta berasal dari komoditas non migas. Komoditas non migas dari kelompok ikan dan udang berupa ikan kerapu, ikan laut hidup, fillet tuna, daging ikan lainnya beku, sotong, kepiting (live crab) dan udang. Nilai ekspor Agustus 2023 turun sekitar 83,58 persen dibandingkan nilai ekspor Maluku bulan Juli 2023 (US$ 5,97 juta) yang berasal dari komoditas nonmigas yaitu kelompok ikan dan udang,” Kepala BPS Provinsi Maluku Maritje Pattiwaelapia kepada wartawan di Ambon, Kamis (5/10/2023).

Disebutkan, ekspor Maluku periode Januari sampai dengan Agustus 2023 berasal dari komoditas migas berupa minyak petroleum mentah senilai US$ 11,16 juta dan komoditas nonmigas senilai US$ 36,16 juta berupa kelompok ikan dan udang yaitu ikan tuna, ikan kerapu, ikan kakatua, ikan rajabau, ikan lainnya, ikan laut hidup, frozen squid, kepiting, dan udang serta kelompok lainnya berupa cengkeh, pala serta fuli.

“Jika dibandingkan nilai ekspor Maluku periode Januari sampai dengan Agustus 2023 terhadap periode yang sama tahun 2022 menunjukkan penurunan sekitar 2,67 persen,” terangnya.

Dikatakan, lanjut Pattiwaelapia, Negara tujuan ekspor Maluku pada Agustus 2023 yakni Singapura, Vietnam, Hongkong, Jepang, dan Amerika Serikat. Ekspor terbesar menuju Vietnam senilai US$ 0,29 juta.

Total nilai ekspor komoditi asal Maluku yang diekspor dari pelabuhan luar Maluku pada Agustus 2023 mencapai US$ 1,68 juta atau turun 72,56 persen dibanding Juli 2023.

“Secara kumulatif nilai ekspor komoditi asal Maluku yang diekspor melalui pelabuhan luar Maluku Januari s.d Agustus 2023 mencapai US$ 31,55 juta atau mengalami peningkatan sekitar 47,18 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022,” kata Pattiwaelapia.

Sedangkan, Ekspor ke Thailand mengalami penurunan sekitar 99,71 persen terhadap Juli 2023. Ekspor dari Maluku ke negara di kawasan Asia lainnya senilai US$ 0,24 juta yaitu ke Hongkong (US$ 0,17 juta), dan Jepang (US$ 0,06 juta). Ekspor terbesar pada periode ini menuju Vietnam senilai US$ 0,29 juta.

Ekspor ke Hongkong, Jepang dan Tiongkok mengalami penurunan nilai ekspor, dan penurunan terbesar terjadi di Tiongkok mencapai 100,00 persen. Selanjutnya, ekspor Maluku juga merambah ke negara luar kawasan Asia yaitu ke Amerika Serikat senilai US$ 0,27 juta.

“Ekspor Maluku ke negara anggota Asean pada periode Januari sampai dengan Agustus 2023, menuju negara
ASEAN senilai US$ 1,24 juta atau mengalami penurunan sekitar 71,34 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Pada kawasan negara Asia lainnya yaitu Tiongkok memiliki
nilai ekspor tertinggi yang selanjutnya diikuti oleh Korea Selatan, Hongkong dan Jepang. Ekspor ke kawasan negara Asia lainnya mengalami peningkatan sekitar 3,17 persen, dimana peningkatan terbesar terjadi di Tiongkok yaitu sekitar 110,22 persen. Negara tujuan ekspor
Maluku pada Januari sampai dengan Agustus 2023 didominasi oleh Tiongkok dengan nilai US$ 29,83 juta atau 63,02 persen dari total ekspor Maluku,” lanjut Pattiwaellapia.

Ditambahkan, ekspor Maluku pada bulan Agustus 2023 melalui Pelabuhan Yos Sudarso dan Bandara Pattimura. Pada bulan ini tidak ada ekspor melalui Pelabuhan Tual, Dobo, Bula dan Lirang. Jika dibandingkan dengan bulan Juli 2023, terjadi penurunan nilai ekspor pada beberapa pelabuhan yakni Bandara Pattimura (-5,17 persen) dan Pelabuhan Yos Sudarso (-86,53 persen).

“Nilai ekspor Maluku periode Januari sampai dengan Agustus 2023 terhadap periode yang sama tahun 2022 menunjukkan peningkatan terjadi di Pelabuhan Yos Sudarso sebesar 64,72 persen, Tual sekitar 215,07 persen dan Bandara Pattimura sebesar 32,74 persen. Selanjutnya, untuk Pelabuhan Bula justru terjadi sebaliknya, mengalami penurunan sekitar 57,60 persen. Secara keseluruhan, ekspor Maluku terbesar dilakukan melalui Pelabuhan Yos Sudarso di
Ambon yakni mencapai 70,34 persen,” pungkasnya. (EVA)

Exit mobile version