AMBON (info-ambon.com)-Guna mengantisipasi makanan buka puasa adanya mengandung produk berbahan bahaya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Maluku mengandeng Dinas Kesehatan melakukan uji sampel terhadap 25 takjil di tiga lokasi dinyatakan negatif.
“Sebanyak 25 sampel kita beli di tiga lokasi berbeda di Kota Ambon, yakni Waihaong depan Masjid Alfatah, Batumerah dan Wayame, hasil pengujian dinyatakan negatif dari bahan berbahaya. Untuk metanil yellow dan formalin diuji di mobil laboratorium keliling dan hasilnya semua negatif dari bahan berbahaya,” kata Kepala BPOM Maluku Hermanto kepada wartawan, Jumat (24/3/2023).
Dikatakan, kegiatan ini merupakan upaya BPOM untuk melindungi kesehatan masyarakat dari peredaran pangan yang tidak memenuhi ketentuan. “Pengujian mikrobiologi dilakukan untuk mengetahui higienis dan sanitasi dari pangan yang dijual pedagang takjil. Hasil pengujian tersebut akan diketahui hasilnya selama lima hari ke depan,” terang Hermanto.
Selain uji bahan berbahaya, BPOM juga melakukan pengujian mikrobiologi untuk memastikan bahwa produk yang konsumen mencicipi atau makan semuanya bebas dari cemaran kimia, sisik dan mikrobiologi. Hermanto menambahkan, pihaknya juga akan melakukan pengujian takjil di empat kabupaten dan kota lainnya di Maluku diantaranya Kabupaten Maluku Tengah, Maluku Tenggara, Kota Tual, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, dan Buru.
“Uji sampel tidak hanya fokus di Kota Ambon tetapi juga kabupaten dan kota lainnya di Maluku, untuk memastikan keamanan takjil yang dikonsumsi oleh masyarakat saat bulan Ramadhan,” katanya. (EVA)