AMBON(info-ambon.com)-Setiap orang tentu tidak ada yang menghendaki jika bencana menimpa dirinya, keluarga maupun lingkungannya. Namun apa daya, bencana datang tanpa pandang bulu. Yang jelas hanya satu hal yang dapat kita lakukan ketika bencana datang yaitu menghadapinya.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon menggagas peningkatan kapasitas kepada siswa SD di Kota Ambon yang memiliki risiko tinggi terhadap bencana.
Upaya Pengurangan Risiko Bencana tersebut adalah Sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana yang dilaksanakan di SD Negeri 1, 2 dan 75 Passo guna menuju Sekolah Pendidikan Aman Bencana.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Ambon, Demy Paais, dalam sambutannya ketika membuka kegiatan tersebut, Selasa (5/4/2022) di SD Negeri 1 Passo, menjelaskan tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran dunia pendidikan dalam pengurangan risiko bencana.
“Penyelenggaraan penanggulangan bencana perlu dilakukan di sekolah melalui pelaksanaan strategi pengarusutamaan pengurangan risiko bencana di sekolah,” kata Kalak.
Pelaksanaan strategi pengarusutamaan pengurangan risiko bencana di sekolah, ungkapnya, dilakukan baik secara struktural maupun non-struktural guna mewujudkan budaya kesiapsiagaan dan keselamatan terhadap bencana di sekolah melalui, pemberdayaan peran kelembagaan dan kemampuan komunitas sekolah, serta Pembangunan kemitraan dan jaringan antar berbagai pihak untuk mendukung pelaksanaan pengurangan risiko bencana di sekolah.
“Kegiatan ini, diharapkan dapat menjadi kesempatan bagi kita semua untuk memperkuat upaya – upaya pencegahan dan membangun ketahanan masyarakat dalam mengurangi dampak bencana,” bebernya.
Dirinya menjelaskan, letak Geografis dan kondisi Geologis menyebabkan Kota Ambon, merupakan wilayah paling rentan terhadap bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan cuaca ekstrim serta abrasi pantai.
Selain itu, dengan kompleksitas kondisi demografi, social ekonomi tersebut juga berkontribusi pada tingginya tingkat kerentanan masyarakat terhadap ancaman bencana serta diperlukannya peningkatan kapasitas masyarakat secara terus menerus dalam menangani bencana.
Dampak risiko bencana di Kota Ambon sampai dengan tahun 2021, sebutnya berada pada tingkatan Sedang dengan skor 98.33, berdasarkan Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) 2021.
“Dalam menghadapi bencana setiap masyarakat yang didalamnya ada pelajar yang tergolong dalam Kelompok Rentan tetapi memiliki potensi sehingga harus dianggap mempunyai kekuatan atau daya. Pelajar tidak pasif dan bukan hanya sebagai orang yang tidak dapat berbuat apa-apa.,” ungkap Paais
Dirinya menandaskan, setiap pelajar memiliki kontribusi untuk penyampaian informasi jika terjadi bencana, sehingga dari informasi tersebut dapat mengurangi risiko yang disebabkan oleh bencana tersebut.
Untuk diketahui, Kegiatan Sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana Kota Ambon ini dilaksanakan 5 – 9 April 2022, dan diikuti oleh 60 peserta yang merupakan perwakilan dari 3 (tiga) Sekolah Dasar Negeri di Passo. (MCA/PJ)