AMBON (info-ambon.com)-Beredar berita bahwa warga di Kecamatan Tanimbar Utara resah akibat fenomena terdamparnya ratusan ikan dan berbagai jenis biota laut di pantai Desa Lelingulan. Berita tersebut termuat di beberapa media Nasional pada 13 Oktober 2019 lalu.
Menanggapi fenomena tersebut, ahli tsunami BNPB, Abdul Muhari menyampaikan, beberapa pandangan. Pertama, bahwa hingga saat ini belum ada penelitian yang menyimpulkan keterkaitan antara biota laut permukaan dengan aktivitas kegempaan dari laut yang biasanya bersumber pada lempeng dengan kedalaman lebih dari 1.000 m.
“Biota-biota yang selama ini seringkali mati dalam jumlah besar kemudian terdampar di pantai adalah biota permukaan atau biota laut dangkal-karang, bukan biota laut dalam,” ujar Muhari dalam pesan digital yang di terima Info-ambon.com, di Ambon Senin (14/10/2019).
Muhari menambahkan bahwa fenomena terdamparnya biota laut dangkal sering kali disebabkan oleh fenomena upwelling. Fenomena upwelling yakni arus naik ke permukaan yang biasanya membawa planton atau zat hara yang menjadi makanan biota laut dangkal, bukan merupakan efek aktivitas lempeng/sesar.
Fenomena yang terjadi tidak merujuk pada tanda-tanda akan muncul gempa besar. (EVA)