BMKG Maluku: Ikan Mati di Ambon Tak Ada Kaitan dengan Tsunami

AMBON(info-ambon.com)-Fenomena matinya ratusan ikan di perairan Ambon khususnya pada beberapa negeri di Kecamatan Leitimur Selatan yakni Leahari, Rutong dan Hutumuri sama sekali tidak ada kaitannya dengan Tsunami.

Kepala seksi Data dan Informasi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Maluku, Andy Azhar Rusdin yang diwawancarai info-ambon.com, Senin (16/9/2019) menyebutkan, sebenarnya keterkaitan matinya ikan di Leitimur Selatan ini, tidak ada kaitannya dengan akan adanya tsunami yang terjadi.

Berita terkait:Penyebab Matinya Ikan di Ambon Diselidiki, Walikota: Jangan Kembangkan Berita Hoax soal Tsunami

Kenapa? Sebab kita ketahui, tsunami itu ada tanda-tandanya dan ada faktor pemicunya, misalnya goncangan karena gempa bumi,  ataukah ada letusan gunung api atau longsoran  atau akibat metor dari langit jatuh ke laut. ‘’Tanda-tanda itu sama sekai tidak ada, makanya tidak bisa kita kaitkan matinya ikan-ikan ini dengan tsumani,’’ jelas Andy.

Dia menyebut pula, saat ini kondisi Maluku masih normal seperti hari-hari biasanya, bahkan, tambahnya, BMKG tidak memproteksi adanya gempa yang terjadi pada waktu ikan mati tersebut. ‘’Masyarakat tidak perlu takut dan kondisi Maluku masih dalam kondisi normal seperti biasanya,’’ tegasnya.

Soal adanya bunyi yang didengar masyarakat sesaat sebelum matinya ikan-ikan tersebut, dirinya tidak bisa memprediksinya, sebab pemantauan BMKG saat itu, tidak ada gempa terjadi disana. ‘’Kalau soal bunyi itu khan penyebabnya banyak, misalnya bom ikan atau lainnya, tapi tak ada gempa saat itu,’’ terangnya.

Baca juga: Fenomena Ikan Mati di Ambon; DKP: Kemungkinan karena Ledakan Hebat di Dasar Lauthttps://info-ambon.com/fenomena-ikan-mati-di-ambon-dkp-kemungkinan-karena-ledakan-hebat-di-dasar-laut/

Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Kesiapan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku John Hursepuny juga mengakui, kematian ikan-ikan ini merupakan fenomena baru yang perlu ada penelitian lebih lanjut.

Cuma sangat disayangkan kalau kemudian ada orang yang kemudian menghubungkan fenomena ini dengan akan adanya tsunami, sebab tentu akan sangat meresahkan masyarakt.

‘’Secara teori, penyebab tusunami itu tandanya, ada gejalanya, tapi ini khan tidak ada gejala-gejala itu, jadi kalau mau disimpulkan itu akan terjadi tsunami, maka kesimpulan itu terlalu dini,’’ demikian Hursepuny. (PJ)

Exit mobile version