AMBON (info-ambon.com)– Program pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Ambon resmi di buka Wakil Walikota Ambon, Syarif Hadler. Secara simbolis, Wawali menyematan tanda peserta di Aula BLK, Kamis (31/1/19).

Dalam sambutannya Hadler menandaskan, masalah yang di hadapi sekarang ini, adalah tingginya jumlah penggaguran, sebab setiap tahun angka ini terus meningkat seiring dengan bertambahnya tingkat kelulusan dari berbagai strata tingkat pendidikan, baik tingkat menegah atas, hingga perguruan tinggi. Dan ini menjadi sebuah tantangan dan pekerjaan rumah bagi pemerintah.
Dikatakan, salah satu cara untuk mengatasi persoalan ini, dengan memberikan pelatihan agar tenaga kerja yang akan masuk ke dunia industri, memiliki kompetensi dan keahlian yang sesuai dengan kebutuhan industri masa kini.
Menurutnya sesuai dengan UU Nomor23 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pada pasal 11 mengamanatkan, setiap tenaga kerja berhak memperoleh untuk mengembangkn kompetensi kerja sesuai dengan bakat, minta dan kemampuan melalui pelatihan kerja.
“Memang banyak lembaga pelatihan kerja, namun tidak sesuai dengan lembaga pelatihan kerja yang kredibel, pelatihan kerjaa yang menjamin mutu lulusan pelatihan, memiliki sarana dan orasarana pelatihan yang memadai, memiliki instruktur dan tenaga pengelala yang kompeten serta memiliki jejaring dengan dunia industri,”jelas Hadler.
Pemkot berharap, kepada semua peserta pelatihan, agar mengikuti semua program pelatihan dengan baik, dapat mentaati ketentuan dan tata tertib di dalam pelatihan maupun pada saat istirahat di luar pelatihan.
Dalam laporan Kesie penyelenggaraan, Abukasim Tehupuring, menyatakan pelaksnaan pelatihan berbasis kompetensi institusional tahap 1 tahun 2019, sesuai DIPA BLK tahun anggaran 2019.
Jumlah peserta 384 orang, yakni sub kejuruan pertanian hidroponik (16 orang), sub kejuruan praticial office (64 orang), sub kejuruan gambar bangunan (32 orang), sub kejuruan perawatan AC (16 orang), sub kejuruan audio video (32 orang), su kejuruan teknisi telfon seluler (16 orang), sub kejuruan menjahit (32 orang), sub kejuruan sepeda motor (16 orang), sub kejuruan operator motor (16 orang), sub kejuruan operator mesin bubut (16 orang), sub kejuruan pariwisata (32), sub kejuruan otomatis listrik industri (32), sub kejuruan las KTWA 1 G (16), sub kejuruan juru ukur dan pemetaan (16), sub kejuruan instalasi penerangan (16 orang), sub kejuruan mobil bensin dan diesel (16 orang). (IA-EVA)
Discussion about this post