BI: Inflasi Gabungan Kota di Provinsi Maluku November 2023 Tetap Terkendali

AMBON (info-ambon.com)-Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, Rawindra Ardiansah menyampaikan, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan kota di Provinsi Maluku

pada November 2023 tetap terkendali, meskipun mengalami peningkatan pada level yang relatif
terbatas. Pada bulan November 2023, inflasi gabungan kota IHK di Provinsi Maluku secara bulanan
sebesar 0,50% (mtm).

Capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi bulan Oktober 2023 yang juga mengalami inflasi sebesar 0,30% (mtm). Realisasi inflasi gabungan kota di Provinsi Maluku tersebut sejalan dengan inflasi nasional yang mengalami inflasi sebesar 0,38% (mtm).

“Secara spasial, tekanan inflasi berasal dari Kota Ambon dengan inflasi sebesar 0,57% (mtm), meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 0,39% (mtm). Di sisi lain, Kota Tual pada bulan November 2023 terjadi deflasi sebesar -0,51% (mtm), tidak sedalam deflasi bulan sebelumnya sebesar -1,08% (mtm). Secara kelompok, tekanan harga yang meningkat utamanya bersumber dari kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau yang mengalami inflasi pada bulan November 2023. Tercatat kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau mengalami inflasi sebesar 0,49% (mtm),” kata dalam rilis tertulis yang diterima Redaksi info-ambon.com di Ambon, Rabu (6/12/2023).

Disebutkan, tekanan inflasi bersumber dari komoditas hortikultura, antara lain Cabai Rawit, Beras, dan Buncis yang mengalami inflasi 55,33% (mtm); 0,50% (mtm); dan 18,21% (mtm). Peningkatan inflasi komoditas hortikultura khususnya Cabai Rawit utamanya masih merupakan dampak dari El Nino yang masih melanda wilayah sentra produksi pemasok di Maluku mengakibatkan berkurangnya volume pasokan yang masuk ke Maluku.

Sedangkan, lanjut Ardiansah, tekanan inflasi di Maluku juga bersumber dari tekanan inflasi kelompok Transportasi. Pada bulan November 2023, komoditas Tarif Angkutan Udara mengalami peningkatan dengan angka inflasi
sebesar 7,13% (mtm), dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 6,83% (mtm).

“Peningkatan dari sisi angkutan udara sejalan dengan periode puncak wisata dan mulai memasukinya musim
liburan HBKN Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, yang mendorong peningkatan permintaan barang
dan jasa khususnya dari sisi angkutan udara. Selain itu tetap tingginya harga avtur secara bulanan pada November 2023 turut pula mendorong harga angkutan udara pada level yang lebih tinggi,” tutup dia. (EVA)

Exit mobile version