AMBON(info-ambon.com)– Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku menggelar seminar Optimalisasi Dana Zakat, Infak, Sadaqah, dan Wakaf (ZISWAF) dalam pembangunan ekonomi masyarakat di Provinsi Maluku.
Asisten Perekonomian dan Kesejahteraan Kota Ambon, Robby Silooy di KPw BI Provinsi Maluku, Jumat (26/5/18) saat membuka seminar tersebut katakan, Pemkot Ambon menyambut baik kegiatan ini sebab akan memberikan manfaat bagi masyarakat di Kota Ambon.
Menurutnya, kegaiatan seminar ini merupakan salah satu rangkaian dari Pekan Ekonomi Syariah (PES) yang digagas oleh KPw BI Provinsi Maluku. Dan PES merupakan media untuk melakukan sosialisasi, edukasi dan menampilkan produk maupun kegiatan terkait ekonomi dan pola hidup syariah kepada masyarakat.
Ia mengatakan, perbedaan antara ekonomi syariah dan ekonomi konvensional adalah ekonomi syariah mempunyai prinsip kebersamaan yang lebih penting sedangkan ekonomi konvensional dibangun dengan prinsip menang atau kalah dan untung atau rugi.
Sementara itu, KPw BI Provinsi Maluku, Bambang Pramasudi mengakui, ekonomi dan keuangan syariah bukan merupakan suatu konsep yang eksklusif yang hanya ditujukan kepada umat Islam, namun merupakan konsep yang inklusif yang secara aktif melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam menggerakan roda perekonomian. “Nilai-nilai ekonomi syariah menjunjung tinggi keadilan, kemasyarakat dan keseimbangan di dunia,” katanya.
Selain itu, nilai ini di tuangkan dalam prinsip ekonomi syariah yakni untuk mengoptimalkan usaha dengan berbagai resiko, mendukung transaksi keuangan yang berdasarkan sektor riil, mendorong transaksi sosial bagi kepentingan publik yang transparan.
Ia mengakui, sisitim ekonomi syariah memiliki perangkat yang sangat besar diberbagai permaslahan kesenjangan dan distribusi pendapatan masyarakat terhadap dana ZIZWAF baik secara reginal maupun nasional. “ZIZWAF jika dikelola secara tepat dapat berperan aktif dalam mewujudkan pendapatan serta pemberdayaan masyarakat secara inklusif,” tuturnya. (IA-EVA)
Discussion about this post