AMBON (info-ambon.com)-Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku melakukan kuliah umum di jurusan ekonomi pembangunan Fakultas Ekonomi (Fekon) dan bisnis Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, dengan tema”strategi peningkatan pertumbuhan ekonomi di Maluku”, Rabu (23/1/19).

Kepala BI Perwakilan Maluku, Bambang Pramasudi menyampaikan, strategis peningkatan pertumbuhan ekonomi Maluku, tentu sudah tahu apa kerja BI, apa tugas BI itu, intinyatugas BI ada tiga, tugas utama BI itu adalah stabilitas, secara undang-undang tugas BI ada tiga pertama menjaga stabilitas ekonomi makro, menjaga stabilitas sistem keuangan, sistem pembayaran noin tunai maupun tunai.
“Kalau tugas yang pertama mengenai stabilitas ekonomi makro alat ukurnya, ada dua pertama nilai tukar rupiah, untuk tugas kedua adalah inflasi yang rendah dan stabil. Inflasi adalah kenaikan harga yang yang terus menerus dan mengurangi daya beli, jadi dua indikator itu yang kita gunakan untuk menstabilitas ekonomi makro, artinya jika inflasi tinggi maka daya beli akan berkurang, sementara itu, untuk stabilitas ekonomi keuangan, di dalam sistem keuangan itu ada apa saja yakni perbankaan, sistem keuangan non bank. Dia menyampaikan, dulu sistem keuangan di kelola BI tetapi sejak 1 Januari 2014 fungsi pengawasan bank itu diahlikan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Jadi OJK punya kewenangan untuk mengawasi kesehatan individual bank atau non perbankan, dan harus melihat sistem perbankan, untuk sistem keuangan ditangani langsung oleh perbankan, setiap triwulan ada simulasi khusus, selanjutnya terkait dengan sistem pembayaran BI menyiapakn infrastruktur sarana dan prasarana dalam melakukan transaksi pembayaran,”ujar Pramasudi.
Selain itu, inflasi untuk menjaga daya beli masyarakat, meningkatkan kemajuan usaha, I selalu melakukan koordinasi dengan OJK bahwa setiap tahun itu menempatkan sekitar 16 sampai 18 bsar tentang sistem itu yang diawasi secara khusus.
“BI selalu berupaya untuk tepat sarana inflasi, ekonomi makro itu semua harus dikoordinasi oleh BI dengan pemerintah, dengan memberikan masukan-masukan terkait dengan pertumbuhan ekonomi maupun perkembangan inflasi,”tambahnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ekonomi Unpatti, Erly Leiwakabessy menambahkan, memang kalau mendekati apa yang terkait dengan perkembangan ekonomi, atau pemenuhan ekonomi daerah kita selalu beryukur bahwa dalam sikstem ekonomi secara keseluruhan, pembangunan ekonomi nasional.
“Kita harus memahami sungguh, pembangunan ekonomi suatu daerah itu sangat terikat atau ditentukan oleh dua indikator utama yaitu potensi dari daerah itu, dan karasteristik dari daerah itu sendiri, yang di maksudkan dari potensi daerah itu, bisa potensi sumber alam, SDM atau potensi yang dikembangkan dan dapat di perkembangkan. sedangkan karaterstik daerah itu sendiri,”ungkapnya.(IA-EVA)
Discussion about this post