Besok, Delegasi Pemkot Ambon Temui PT PLN Pusat

Kadis PUPR Ambon, Enricco Mattitaputty.

AMBON(info-ambon.com)-Besok, Rabu (15/1/2020) delegasi Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon yang terdiri dari Walikota Ambon, Wakil Walikota Ambon, Sekretaris Kota Ambon dan Tim, Ketua DPRD Kota Ambon, Ketua-Ketua Fraksi dan Komisi serta Dosen sekaligus Kepala Pusat Gempa Universitas Pattimura, Ferad Pattiruhu akan bertemu dengan executivevice president energy baru dan terbarukan PT PLN (Persero).

Pertemuan itu terkait dengan pengeboran sumur eksplorasi  pada wilayah kerja panas bumi  (WKP) Tulehu, Provinsi Maluku yang dilaksanakan PT PLN untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)  Tulehu berkapasitas 2X10 megawatt dan kejadian gempa bumi Ambon yang masih terjadi selama ini.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Enrico Matitaputty kepada info-ambon.com, Selasa (14/1/2020) sampaikan, pertemuan akan dilangsungkan di ruang rapat muara karang, gedung utama lantai 3 PT PLN (persero) Kantor Pusat, Jakarta Selatan.

Matitaputty mengatakan, kejadian gempa bumi yang terjadi di Maluku merupakan faktor alam, namun belakangan muncul wacana-wacana terkait penyebab lain dari gempa bumi tersebut.

“Gempa bumi merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi, namun belakangan muncul wacana yang mengatakan bahwa kejadian tersebut ada kaitannya dengan proyek geothermal yang dilakukan di wilayah Maluku tengah,” kata Kadis.

Karena itu, lanjut Kadis, Walikota Ambon berinisiatif untuk melakukan diskusi lanjutan serta membahas kajian ilmiah yang sudah dilakukan terkait wacana-wacana tersebut.

Kadis menambahkan, dirinya sudah berkoordinasi dengan pihak ESDM yang menangani masalah geothermal.

“Saya juga sudah berkoordinasi dengan Vice President Panas Bumi dari PLN, Bapak Aris Eddy, dan beliau merekomendasikan kami untuk nantinya membahas hasil kajian ilmiah yang sudah dilakukan bersama para pakar geothermal di Indonesia,” terangnya.

Adapun para pakar yang dimaksud antara lain, Guru Besar Universitas Indonesia terkait Geothermal, Yusuf Daud, Ahli Geothermal dari Intitute Teknologi Bandung (ITB), Ahli Geologi dari ITB, Alven Rudiawan, dan Konsultan BAPPENAS dari Calvin Institute, Wilhan Louhenapessy.

Dikatakan pula, pembahasan yang akan dilakukan bersama para pakar, merupakan lanjutan dari kegiatan tanggal 3 Desember lalu. “Kalau pada tanggal 3 Desember kemarin, berbicara pada kejadian alam, maka pertemuan nanti akan lebih kepada hasil kajian ilmiah terkait kondisi geothermal dan ada tidaknya dampak terhadap gempa bumi di Maluku,” katanya.(PJ)

Exit mobile version