AMBON (info-ambon.com)-Ketegangan antarwarga terjadi di wilayah perbatasan Negeri Kabauw dan Negeri Kailolo, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, pada Selasa (9/9/2025) sekitar pukul 11.45 WIT. Bentrokan tersebut menyebabkan satu orang meninggal dunia dan lima orang lainnya mengalami luka-luka.
Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Rositah Umasugi, membenarkan adanya insiden tersebut. Ia menyebut, kejadian ini dipicu oleh dugaan penganiayaan oleh Orang Tak Dikenal (OTK) terhadap seorang warga Kabauw yang tengah berada di wilayah Kailolo.
“Korban sedang dalam perjalanan bersama anaknya dan dianiaya oleh OTK di depan Pelabuhan Feri Wainana. Kejadian ini memicu konsentrasi massa di perbatasan kedua negeri,” kata Rositah dalam rilis tertulis yang diterima Redaksi info-ambon.com, Selasa (9/9/2025).
Bentrokan pun terjadi tak lama setelah kejadian tersebut, dan berujung pada korban jiwa dan luka-luka. Identitas korban meninggal dan kondisi korban luka-luka belum dirilis secara resmi oleh pihak kepolisian.
Merespons situasi tersebut, aparat gabungan TNI dan Polri segera dikerahkan ke lokasi kejadian untuk meredam ketegangan dan mencegah konflik meluas.
“Sebanyak 200 personel gabungan dari Brimob, Dit Samapta, Polresta Ambon, serta 13 personel TNI dari Koramil 07 Pulau Haruku telah kami kerahkan,” jelas Rositah.
Pengamanan ini dipimpin langsung oleh Karoops Polda Maluku, didampingi oleh Dansat Brimob Polda Maluku dan Kapolresta Pulau Ambon & P.P. Lease. Petugas dikerahkan ke sejumlah titik rawan, khususnya di perbatasan Kabauw dan Kailolo.
Hingga pukul 17.00 WIT, situasi di wilayah tersebut dilaporkan mulai berangsur kondusif. Warga dari kedua negeri telah kembali ke rumah masing-masing.
Polda Maluku bersama TNI, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan tokoh agama terus melakukan pendekatan persuasif guna meredam situasi dan mencegah gesekan lanjutan.
“Kami mengimbau masyarakat untuk menahan diri, tidak terprovokasi informasi yang belum tentu benar, dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada aparat penegak hukum,” ujar Rositah.
Ia menambahkan, penyelidikan atas insiden ini akan dilakukan secara menyeluruh, transparan, dan adil, dengan menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah.
Polda Maluku juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga kedamaian dan nilai-nilai persaudaraan yang telah menjadi ciri khas masyarakat Maluku.
“Kita semua harus tetap menjaga kedamaian di Bumi Raja-raja ini. Jangan biarkan konflik merusak tatanan yang telah dibangun bersama,” tutupnya. (EVA)








Discussion about this post