AMBON (info-ambon.com)-Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena, mengecam keras aksi kekerasan dan tindakan main hakim sendiri yang kembali terjadi di Kota Ambon dalam beberapa hari terakhir. Ia menegaskan bahwa Ambon adalah kota yang menghargai perbedaan dan hak asasi manusia, sehingga siapa pun yang tidak mampu menjaga kedamaian diminta untuk kembali ke kampung asal.
Bodewin instruksikan kepada seluruh raja, kepala desa, dan lurah di Kota Ambon agar segera mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan (Siskamling) di setiap wilayah.
“Saya minta semua raja, kades, dan lurah untuk mengaktifkan pos-pos kamling. Itu penting untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat,” ujar Bodewin, Rabu (26/11/2025).
Menurutnya, keberadaan pos keamanan lingkungan dapat mencegah tindak kriminal dan potensi bentrok antarwarga. Ia mencontohkan, anak-anak yang pulang belajar malam akan merasa aman jika ada penjagaan di lingkungan mereka.
“Kalau ada pos kamling, orang tidak akan punya kesempatan untuk berbuat kejahatan. Karena bukan hanya niat, tetapi kesempatan yang membuat kejahatan itu terjadi,” tegasnya.
Bodewin menegaskan Pemkot Ambon mengutuk keras tindakan kekerasan yang masih sering terjadi dan mengakibatkan jatuhnya korban.
“Kami mengutuk keras tindakan-tindakan main hakim sendiri yang terus terjadi di Kota Ambon,” ujarnya.
Ia menyebutkan, Kota Ambon adalah rumah bersama, tempat masyarakat dari beragam daerah tinggal dan mencari penghidupan. Karena itu, semua pihak wajib menjaga kedamaian dan saling menghargai.
“Kalau yang kampung-kampung itu datang ke Ambon untuk sekolah, bekerja, dan tinggal, ya harus tahu diri menjaga kota ini. Kalau mau bikin rusuh, lebih baik tinggal di kampung saja. Jangan di Kota Ambon,” tegasnya.
Untuk diketahui, beberapa hari sebelumnya terjadi aksi pembacokan terhadap salah satu mahasiswa UIN AMSa Ambon di kawasan Batu Merah. Selain itu, pada Rabu (26/11/2025) sekitar pukul 03.00 WIT, kembali terjadi konsentrasi massa antara pemuda Kei–SBT dan pemuda Kailolo di kawasan pertigaan UIN AMSA hingga Jembatan Jodoh.
Peristiwa itu menyebabkan situasi sempat memanas dan menimbulkan kekhawatiran warga sekitar.
Bodewin berharap konflik serupa tidak lagi terulang dan mengajak masyarakat terlibat aktif dalam menjaga keamanan kota.
“Ambon adalah kota yang menghargai perbedaan dan hak asasi manusia. Mari jaga bersama kedamaian ini,” pungkasnya. (EVA)








Discussion about this post