BEI: Jual Beli Saham dan Reksadana, Minat Baru Minenial Maluku

Peserta workshop wartawan dengan tema "Market Update Pasar Modal Indonesia", di Café Twenty Seven, Rabu (14/8/2019).-dok-

AMBON (info-ambon.com)- Kepala kantor perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Maluku, Alberto Fasaamuri Dachi mengatakan, jumlah Single Investor Identification (SID) investor saham Provinsi Maluku pada Juni 2019 sebanyak 1.907 dan itu berarti pasar modal di provinsi ini terus mengalami peningkatan.

“Untuk pasar modal Maluku, terus mengalami peningkatan dimana, ditahun 2016 jumlah investor di Maluku 435 investor, angka ini terus meningkat ditahun 2018 yakni 1.649 investor, atau tumbuh 783 investor. Untuk tahun 2019 ini pada triwulan I mengalami perlambatan dimana, jumlah investor saat ini 1.907 artinya baru 258 investor, namun kita berharap diakhir tahun ini bisa mencapai target kita 100 persen,” ujarnya saat workshop wartawan dengan tema “Market Update Pasar Modal Indonesia”, di Café Twenty Seven, Rabu (14/8/2019).

Untuk jumlah transaksi di Maluku, lanjutnya jumlah transaksi investor ditahun 2019 pada triwulan I saat ini sebanyak Rp104,5 miliar sementara ditahun 2018 sebesar Rp 147,6 miliar.

Dijelaskan, saat ini masyarakat khususnya pelajar sangat tertarik dengan pasar modal. Yang menjadi kegemaran mereka adalah pada jual beli saham dan juga reksadana.

“Rata-rata itu mayoritasnya dari karyawan baik itu PNS maupun swasta yang berusia 25 sampai 40 tahun. Namun kalau di jual beli saham itu lebih banyak adalah mahasiswa, karena mereka sangat suka berinvestasi jual beli saham sebab mudah dilaksanakan,”jelasnya.

Untuk memilih saham, lanjutnya setiap orang harus bisa jeli untuk melihat kondisi pasar, sebab ketika harga naik maka akan mendapatkan keuntungan begitu pula jika turun, otomatis mengalami kerugian.

Dikatakan, untuk memberikan pengenal masyarakat kepada pasar modal pihaknya selalu melakukan berbagai kegiatan, mulai dari sekolah pasar modal dan wokrshop dan lain sebagainya.

“Untuk menjadi nasabah sangat mudah, makanya kita selalu memberikan edukasi kepada siapa saja yang ingin mengikuti pelatihan-pelatihan sehingga mereka bisa berinvestasi. Karena dengan berinvestasi akan bisa memberikan kemajuan perekenomian,”ujarnya.

Pada kesempatan itu, dirinya juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak tergiur dengan investasi-investasi bodong yang dapat merugikan diri sendir.

“Masyarakat harus jeli ketika ingin berinvestasi, saya mau katakan bahwa di Maluku Utara banyak yang tertipu akibat investasi bodong, cotohnya saja seperti Bitcoin. Jadi saya sangat berharap bahwa masyarakat Maluku harus berhati-hati,” himbaunya.(EVA)

Exit mobile version