Balai Bahasa Maluku Kembali Gelar Festival Tunas Bahasa Ibu

AMBON (info-ambon.com)- Balai Bahasa Provinsi Maluku menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu Provinsi Maluku Tahun 2024 dengan tema: “merawat bahasa daerah dalam bingkai keluarga”. Festival dilaksanakan, Rabu (18/12/2024) di Lapangan Merdeka Ambon.

Kepala di Balai Bahasa Provinsi Maluku, Kity Karenisa menyampaikan, Festival tersebut merupakan tahapan terakhir dari kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah di lima kabupaten, yaitu Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Buru, Kabupaten Seram Bagian Timur, dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Program yang telah dilaksanakan sejak tahun 2022 dengan diluncurkannya Merdeka Belajar Episode Ke-17: Revitalisasi Bahasa Daerah untuk mempertahankan eksistensi bahasa daerah, utamanya di Provinsi Maluku agar tidak punah.

“Pada tahun 2022-2024, Balai Bahasa Provinsi Maluku telah merevitalisasi dari tiga bahasa (sejak 2022) menjadi lima bahasa (sejak 2023) di lima kabupaten, yaitu bahasa Kei, bahasa Yamdena, bahasa Buru, bahasa Seran (Scram), dan bahasa Tarangan Barat. Hal tersebut tentu dilakukan dengan memperhatikan karakteristik tiap-tiap daerah, yaitu daya hidup bahasanya tergolong dalam kategori mengalami kemunduran, terancam punah, atau kritis serta jumlah penuturnya dan sebaran wilayah tuturnya terbatas,” jelas dia.

Dijelaskan, Balai Bahasa Provinsi Maluku menerapkan pada basis sekolah untuk implementasi Revitalisasi Bahasa Daerah. Adapun total sekolah yang menjadi target revitalisasi di lima kabupaten pada tahun 2024 adalah 149 sekolah yang terdiri atas 89 sekolah dasar (SD) dan 60 sekolah menengah pertama (SMP) dengan perincian sebagai berikut. Di Kabupaten Maluku Tenggara, jumlah SD adalah 12, sedangkan jumlah SMP adalah 15. Di Kabupaten Kepulauan Tanimbar. jumlah SD adalah 14, sedangkan jumlah SMP adalah 13. Di Kabupaten Buru, jumlah SD adalah 17, sedangkan jumlah SMP adalah 10. Di Kabupaten Seram Bagian Timur, jumlah SD adalah 28, sedangkan jumlah SMP adalah 13. Di Kabupaten Kepulauan Aru, jumlah SD adalah 18, sedangkan jumlah SMP adalah 9.

Selanjutnya, aksi Revitalisasi Bahasa Daerah tersebut dilakukan melalui berbagai tahapan Adapun tahapannya sebagai berikut.

1. Rapat Koordinasi antara pemerintah pusat (Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan UPT-nya) beserta pemerintah daerah yang menjadi target sasaran Revitalisasi Bahasa Daerah dilaksanakan pada bulan Maret 2024.

2. Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) yang bertujuan untuk menyusun rangka model pembelajaran bahasa daerah pada bulan Maret 2024,

3. Bimbingan Teknis Pengajar Utama untuk Tunas Bahasa Ibu dilaksanakan pada bulan Juni- Juli 2024.

4. Pembelajaran Bahasa Daerah di sekolah secara ekstrakurikuler dilaksanakan pada bulan Juni-Oktober 2024.

5. Pemantauan dan Evaluasi Pembelajaran Revitalisasi Bahasa Daerah di sekolah-sekola dilaksanakan pada bulan September Oktober 2024.

6. Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Kabupaten dilaksanakan pada bulan Oktober November 2024.

7. Festival Tunas Bahasa Ibu Provinsi Maluku dilaksanakan pada Rabu, 18 Desember 2 di Lapangan Merdeka Ambon.

“Revitalisasi Bahasa Daerah di Provinsi Maluku dilakukan untuk menguatkan penggunaan bahasa daerah dan sebagai cara untuk menghidupkan kembali hasrat dan minat penutur bahasa daerah untuk menggunakan bahasa daerah masing-masing,” terang Kity.

Oleh karena itu, Balai Bahasa Provinsi Maluku telah melaksanakan Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Kabupaten dengan memperlihatkan hasil pembelajaran ekstrakurikuler melalui tujuh mata lomba berbahasa daerah, yaitu menulis dan membaca puisi, menulis cerpen, berpidato, menyanyi, lawakan tunggal (stond up comedy), mendongeng, dan menulis surat. Tiap-tiap tujuh mata lomba tersebut menghasilkan para pemenang FTBI tingkat kabupaten.

Sebelumnya, ketujuh mata lomba tersebut telah diajarkan kepada 322 pengajar utama dari lima kabupaten. Namun, berdasarkan realisasi pelaksanaan bimbingan teknis, jumlah pengajar utama menjadi 329 orang.

Adapun perincian guru utama di tiap-tiap kabupaten sebagai berikut. Di Kabupaten Barit. jumlah pengajar utama SD adalah 35, sedangkan jumlah pengajar utama SMP adalah 20, di Kabupaten Kepulauan Aru, jumlah pengajar utama SD adalah 52, sedangkan jumlah pengajar utama SMP adalah 26; di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, jumlah pengajar utama SD adalah 29, sedangkan jumlah pengajar utama SMP adalah 26; di Kabupaten Maluku Tenggara, jumlah pengajar utama SD adalah 23, sedangkan jumlah pengajar utama SMP adalah 34; dars di Kabupaten SBT, jumlah pengajar utama SD adalah 53, sedangkan jumlah pengajar utama SMP adalah 31.

Selanjutnya, jumlah siswa SD dan SMP yang terdata sebanyak 6.594. Adapun perincian jumlah sekolah di tiap-tiap kabupaten sebagai berikut. Di Kabupaten Buru, jumlah siswa SD adalah 1.104, sedangkan jumlah siswa SMP adalah 450; di Kabupaten Kepulauan Aru, jumlah siswa SD adalah 684, sedangkan jumlah siswa SMP adalah 335; di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, jumlah siswa SD adalah 423, sedangkan jumlah siswa SMP adalah 510; di Kabupaten Maluku Tenggara, jumlah siswa SD adalah 518, sedangkan jumlah siswa SMP adalah 1.059, dan di Kabupaten Seram Bagian Timur, jumlah siswa SD adalah 799, sedangkan jumlah siswa SMP adalah 712.

Jumlah guru yang terimbas SD dan SMP Revitalisasi Bahasa Daerah Tahun 2024 sebanyak 1.214 dengan perincian sebagai berikut. Di Kabupaten Buru, jumlah guru terimbas SD adalah 151, sedangkan jumlah guru terimbas SMP adalah 105; di Kabupaten Kepulauan Aru, jumlah guru terimbas SD adalah 65, sedangkan jumlah guru terimbas SMP adalah 47; di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, jumlah guru terimbas SD adalah 90, sedangkan jumlah guru terimbas SMP adalah 146; di Kabupaten Maluku Tenggara, jumlah guru terimbas SD adalah 108, sedangkan jumlah guru terimbas SMP adalah 183; dan di Kabupaten Seram Bagian Timur, jumlah guru terimbas SD adalah 194, sedangkan jumlah guru terimbas SMP adalah 125. Berdasarkan data dari Kelompok Kepakaran Layanan Profesional Modernisasi dan Perlindungan Bahasa dan Sastra (KKLP Molinbastra), jumlah pengajar utama yang berjumlah 329 terimbas sebanyak 1.214 pengajar utama.

Berdasarkan data yang terakumulasi sejak tahun pertama (2022) penyelenggaraan FTBI di Provinsi Maluku hingga tahun ini, jumlah sekolah, pengajar utama, siswa, dan guru terimbas adalah 371 sekolah, 836 pengajar utama, 12.368 siswa, dan 1.707 guru di lima kabupaten.

Festival Tunas Bahasa Ibu Provinsi Maluku menjadi ajang bagi para siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) untuk menampilkan capaian proses belajar bahasa daerah dengan menguatkan kelima bahasa, yaitu bahasa Kei, bahasa Yamdena, bahasa Buru.

Dalam tujuh penampilan kreatif. Pelaksanaan FIBI Provinsi Maluka Tahun 2024 km dilaksanakan secara ekshibisi seperti pelaksanaan FIBI Tubun 2023. Acara tersen dimeriahkan oleh penyair, komika, pendoupeng, dan penyanyi dari Maluku. Pars porta berkolaborasi dengan para peserta dar thom kabupaten menggunakan lima haha, yaitu bahasa Kei, bahasa Yardena, bahasa Buru, bahasa Seran (Sevan), dan bahana Tarangan Hara

Selain itu, Festival Tunas Bahasa Ibu Provinsi Maluku Tahun 2024 dihadiri langsung Kepala Radan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Prof. H. Endang Aminudin Aziz, M.A., Ph.D. Penerima penghargaan Satyalencana Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia dan salah seorang dari 100 Orang Paling Berpengaruh dalam Kecerdasan Bustan tahun 2024 atau The 100 Most Infinential People in Artificial Intelligence 2024 tersebut akan melihat langsung animo masyarakat Maluku dalam menyaksikan penampilan para peserta dari lima kabupaten dengan menampilkan tujuh kegiatan kreatif, yaitu pembacaan puisi, menulis cerpen, berpidato, menyanyi, lawakan tunggal (stand up comedy), mendongeng, dan menulis surat.

Dengan begitu, berharap, Festival Tunas Bahasa Ibu Provinsi Maluku Tahun 2024 merupakan bentuk apresiasi Balai Bahasa Provinsi Maluku atas capaian para pihak, baik pemenang FTHI tingkat kabupaten, para guru, maupun sekolah atas kontribusinya untuk terus melestarikan bahasa daerah melalui kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah.

“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh pihak sehingga pelaksanaan Revitalisasi Bahasa Daerah di Maluku berhasil,” tutup Kity. (EVA)

Exit mobile version