Bahu Membahu Ringankan Beban Melalui Donor Plasma Konvalesen

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate.

JAKARTA(info-ambon.com)– Pemerintah terus mendorong kolaborasi aktif semua pihak, khususnya masyarakat   luas,   dalam   upaya   penanganan   pandemi   COVID-19,   salah   satunya   dengan berpartisipasi dan dan saling membantu dalam memberikan donor plasma konvalesen bagi yang membutuhkan.

Menteri  Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menyatakan bahwa gotong royong selalu menjadi kunci utama untuk mengantarkan bangsa Indonesia keluar dari berbagai situasi sulit. Dalam konteks pandemi saat ini, menurutnya hal itu kian relevan dan dibutuhkan.

“Gotong royong dan saling bahu membahu dalam membantu sesama merupakan modal sosial kuat yang dimiliki bangsa Indonesia. Di situasi seperti inilah semangat gotong royong kian dibutuhkan, salah salah satu bentuk nyata yang bisa dilakukan masyarakat adalah dengan berkontribusi melalui donor plasma konvalesen,” ujar Menkominfo Johnny, Jumat (27/8/2021).

Saat ini banyak masyarakat yang kesulitan mencari donor plasma darah konvalesen. Namun banyak masyarakat yang harus menunggu lama untuk mendapatkan donor plasma konvalesen, bahkan hingga harus menyampaikan permintaan di media sosial untuk mencari pertolongan.

Melihat kondisi tersebut, Menteri Johnny mengapresiasi berbagai inisiatif masyarakat dan tenaga medis dalam memberikan donor plasma konvalesen kepada para pasien COVID-19.

Salah satu inisiatif yang patut menjadi teladan untuk masyarakat adalah D.O.T.S. atau Dorplas On The Spot, screening donor plasma konvalesen & donor darah, yang digagas oleh ExCov Community. Koordinator  Lapangan  Wilayah  Jabodetabek  ExCov  Community  IGN Indra menjelaskan, D.O.T.S dihadirkan untuk mempermudah para penyintas dan kandidat potensial pendonor plasma konvalesen dalam berkontribusi membantu sesama. Inisiatif ini hadir setelah melihat tingginya kebutuhan atas donor plasma konvalesen di masyarakat.

Dia  menjelaskan  sebelumnya  para  pendonor  harus  datang ke PMI dan UTD untuk melakukan screening dan memberikan donor. Melalui inisiatif ini, ExCov bekerjasama dengan PMI dan UTD untuk melakukan upaya ‘jemput bola’ dengan melakukan screening donor plasma konvalesen di lokasi yang mudah terjangkau dari para penyintas dan kandidat pendonor potensial.

Indra  menjelaskan  bahwa  di  fase-fase  kritis  pandemi,  jumlah  kebutuhan  plasma  konvalesen sempat mengalami kekurangan pasokan. Artinya, permintaan tidak tidak sebanding dengan plasma konvalesen yang tersedia.

“Tentunya  melalui  ikhtiar  gotong  royong  seperti  ini,  kami  mengharapkan  bisa  membantu memenuhi kebutuhan permintaan plasma darah untuk masyarakat yang membutuhkan. Tentunya, kami  mengharapkan  kondisi  kekurangan  pasokan  seperti  sebelumnya  tidak  terulang kembali,” katanya.

Dia menambahkan, selama ini ExCov Community aktif mendukung kegiatan donor plasma konvalesen bersama-sama dengan pihak lain. Inisiatif D.O.T.S. ini sepanjang September-Oktober

2021 ini akan dilakukan di beberapa kota di Jawa dan Bali, dimulai di Jakarta. Menyusul setelahnya, antara lain Tangerang, Tangerang Selatan, Bekasi, Bogor, Bandung, Semarang, Jogja, Solo, Tuban, Surabaya, Malang, dan Denpasar.

Stok plasma konvalesen ataupun darah utuh (WB, whole blood) yang terkumpul kemudian akan disalurkan ke pasien COVID-19 yang membutuhkan lewat UTD RS Kanker Dharmais. Dia menargetkan, rangkaian D.O.T.S. ini bisa menjangkau ratusan hingga sekitar 1.000 pendonor.

Indra mengakui masih menghadapi beberapa kendala dalam memperoleh donor plasma. Menurutnya,  banyak penyintas yang belum tahu bahwa mereka masih bisa berkontribusi buat sesama  setelah  sembuh  lewat donor plasma konvalesen. Sebagian penyintas yang sudah tahu tentang plasma konvalesen ini masih enggan atau takut keluar rumah di masa pandemi ini, atau terhalang oleh kesibukan dan rutinitasnya.

Kemudian, lanjut Indra, kandidat pendonor yang bersedia mendonor pun hanya sebagian saja yang dinyatakan  lolos  screening  dan  uji  sampling  sebagai  pendonor.  Kendala  tadi, kata Indra, yang membuat  supply  dan  ketersediaan  plasma  konvalesen  ini  rendah  dan  sangat  tidak sebanding dengan permintaan terutama di masa kritis dan puncak pandemi. Hal ini mengakibatkan pihak keluarga pasien yang membutuhkannya kesulitan mendapatkan donor.

Untuk itu, Indra mengimbau, bagi para penyintas untuk berkontribusi membantu sesama dengan jalan menyumbangkan plasma konvalesen bagi penderita Covid19. Dia juga menyatakan pihaknya sangat  terbuka  untuk  menerima  dukungan  dan  uluran  tangan  dari  semua  pihak,  dari  mulai penyedia lokasi, media, influencers, kontributor, sponsor, dan donatur.(*/PJ)

Exit mobile version