AMBON(info-ambon.com)- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ambon, Wendy Pelupessy, Kamis (6/5/2021) di Ambon sampaikan, saat ini, ancaman bagi kesehatan tidak hanya Covid-19. Warga kota Ambon juga perlu mewaspadai penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD), yang kini jumlah kasusnya mulai meningkat.
Kepada info-ambon.com, Pelupessy, mengatakan, dari Januari – April 2021, kasus DBD di kota Ambon sudah mencapai 51 kasus. Jumlah ini meningkat drastis dari periode yang sama tahun lalu.
Baca juga:Virus Corona Varian Baru B.117, B.1351, B.1617 Sudah Ada di Indonesia
“Untuk DBD terjadi peningkatan kasus di tahun ini, dimana tahun 2020 lalu pada bulan Januari-April hanya 21 kasus, namun di tahun ini meningkat hingga 51 kasus dengan jumlah terbanyak ada di kecamatan Sirimau dan Baguala” ujarnya.
Dinkes Kota Ambon, kata Pelupessy, telah mengambil langkah antisipasi dengan pengasapan atau fogging pada sejumlah lingkungan rawan endemik DBD.
Namun, untuk membantu menurunkan jumlah kasus, warga diminta melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M; menguras dan menyikat tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat semua tempat penyimpanan air, serta mengubur sampah dan barang- barang bekas yang dapat menjadi sarang nyamuk. Apalagi saat ini intensitas hujan semakin meningkat.
Berita Terkait:Awas DBD di Ambon. Januari-April 2021, Ada 20 Kasus
“Fogging adalah alternatif terakhir, karena hanya membunuh jentik nyamuk dewasa, tetapi jika lingkungan bersih dengan warga melakukan tindakan pemberantasan sarang nyamuk, maka jumlah kasus DBD dapat diturunkan,” jelasnya.
Kadinkes menambahkan, selain fogging atau pengasapan, pihaknya juga menggiatkan Abatesasi, yakni pemberian bubuk abate secara gratis kepada masyarakat untuk membasmi jentik nyamuk. Dan bubuk itu dapat diperoleh pada puksesmas terdekat dengan rumah warga.(PJ)