AMBON (info-ambon.com)-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ambon mencatat pada bulan Januari hingga April 2021 terdapat 20 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Ambon. Hal ini karena musim pancaroba sehingga masyarakat juga diminta tetap waspada.
“Jadi terhitung Januari sampai 12 April 2021 terdapat 20 kasus DBD, kami sudah melakukan fogging ke beberapa daerah yakni di Kayu Putih SMP N 10 Ambon, Skip dalam, BTN kanawa, Batu Gantong dalam, ada beberapa lokasi juga tapi yang lain hanya dibagi bubuk abate,” jelas Kepala Dinkes Ambon, Wendy Pelupessy kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Rabu (14/4/2021).
Dijelaskan, untuk daerah yang di lakukan fogging harus ada kriteria fogging. Dilakukan fogging kalau ada 1 kasus tidak serta merta kita harus fogging yang terpenting adalah masyarakat harus terapkan Menguras, Menutup, Mengubur (3M) untuk menekan penyebaran DBD.
“Jadi Kalau fogging itu hanya untuk nyamuk dewasa, tetapi setelah hilang obat fogingnya akan muncul jentik-jentik nyamuk lagi, selama lingkungan tidak dibersihkan, itu saja akan jadi tempat pembiaran nyamuk baru lagi, karena itu yang efektif 3M dan bubuk abate di tempat penampungan air terbuka,” kata Pelupessy.
Dikatakan, fogging dilakukan ketika ada kasus DBD, kemudian dilakukan penyelidikan epidomologi radius 10 meter di sekitar rumah tersebut, dan ada 2-3 kasus yang memang mengarah ke DBD, itu baru bisa dilakukan fogging karena fogging itu racun yang digunakan untuk membunuh nyamuk.
“Kasus ini sama daerahnya dengan tahun lalu, dan rata-rata di kayu putih setiap tahun, kita antisipasi dengan membagi bubuk abate di puskesmas Lateri, Skip dalam, juga ada laporan kasus DBD dari Amahusu dan Wayame,” tutup Pelupessy.(EVA)