AMBON (info-ambon.com)-Ketua Asosiasi Sopir Angkot Kota Ambon (ASKA), Fian Kufla, mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon agar segera melakukan penertiban di terminal dan Pasar Mardika. Pasalnya, di dalam Terminal maupun Pasar Mardika begitu semraut, para pedagang berjualan tidak beraturan hingga memakan badan jalan, sehingga akses keluar maupun masuk Angkutan Kota (Angkot) di dalam Terminal Mardika macet setiap saat.
“Kami minta Pemkot dalam hal ini Dinas Perhubungan (Dishub) dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Ambon harus menangapi hal ini dengan serius, karena sampai Wali Kota berganti, akan tetap macet kalau pedagang di dalam terminal. Sopir angkot terpaksa keluar ke jalan dan bikin padat,” katanya kepada wartawan di Ambon, Jumat (29/27/2022).
Dikatakan, pertemuan ASKA dengan Dishub dan anggota Komisi III DPR Kota Ambon beberapa waktu lalu membahas soal itu. Bahkan sebelum Rapat Paripurna, puluhan sopir angkot Passo berunjuk rasa dan mogok. Akar kemacetan, menurut ASKA yaitu adanya lapak-lapak di terminal.
Di lain sisi kemacetan tidak bisa terelakan. Tak ada solusi.
“Pembersihan seng mungkin. Abis petugas pergi, pedagang balik lagi ke terminal. Keluahnnya harga lapak di trotoar itu mahal pedagang seng mau pindah,”jelas Kufla dengan dialeg Ambon.
Pihak asosiasi menginginkan pembongkaran dilakukan agar Terminal Mardika mampu menampung Angkot.
Berdasarkan data riil di lapangan, ada sekitar 3.000 unit angkot di jalan. Jika sebagian bisa masuk ke terminal, setidaknya kemacetan dan kepadatan di jalan berkurang. Waktu tempuh perjalanan lebih singkat.
“Kalau lapak bertahan di terminal berarti fungsi terminal seng ada, akan tetap macet. Katong tetap desak pemerintah kota untuk revitalisasi terminal,” tandas dia. (EVA)