AMBON (info`-ambon.com)- Ekspor Maluku pada April 2022 mencapai US$ 3,80 juta berasal dari komoditas non migas.
“Komoditas non migas dari kelompok ikan dan udang berupa ikan tuna (fresh tuna whole, frozen yellowfin tuna loin), ikan kakatua, ikan kerapu, ikan rajabau dan kepiting (live crab) serta spareparts untuk mesin lainnya,” Kordinator fungsi statistik Distribusi BPS Provinsi Maluku, Jesica Pupella dalam rilis tertulis yang diterima redaksi info-ambon.com di Ambon, Kamis (2/6/2022).
Dijelaskan, nilai ekspor April naik sekitar 375,55 persen dibandingkan nilai ekspor Maluku bulan Maret 2022 (US$ 0,80 juta) yang berasal dari komoditas barang non migas yaitu kelompok ikan dan udang.
Ekspor Maluku Januari–April 2022 berasal dari komoditas non migas senilai US$ 6,23 juta.
“Ekspor Maluku berupa ikan tuna (fresh tuna whole, frozen yellowfin tuna loin, frozen yellowfin tuna steak), frozen grouper, red snapper, mackerel, cumi-cumi, ikan kerapu hidup, ikan kakatua, ikan rajabau dan kepiting (live crab), gum copal produk alami untuk industri, pala dan bubuk bunga pala (mace powder), minyak kayu putih (eucalyptus oil) serta spareparts untuk mesin lainnya,” jelas Pupella.
Jika dibandingkan, lanjut Pupella, nilai ekspor Januari–April 2022 terhadap periode yang sama tahun 2021 menunjukan penurunan sekitar 29,62 persen.
Sementara untuk Ekspor menurut negara tujuan pada April 2022 ekspor Maluku dilakukan ke negara anggota ASEAN senilai US$ 3,04 juta ke Singapura.
“Ekspor dari Maluku ke negara di kawasan Asia lainnya sebesar US$ 0,76 juta yaitu ke Hongkong sebesar US$ 0,29 juta dan Jepang sebesar US$ 0,18 juta,” terangnya.
Dikatakan, pada periode April 2022 ini, tidak ada ekspor ke luar kawasan Asia. Ekspor terbesar pada periode ini menuju negara Singapura sebesar US$ 3,04 juta. Sementara itu, ekspor ke negara Thailand, Vietnam dan Tiongkok mengalami penurunan nilai ekspor masing-masing mencapai 100 persen dibandingkan Maret 2022.
“Maluku melakukan ekspor ke Negara anggota ASEAN pada periode Januari-April 2022, yang terbesar menuju Singapura senilai US$ 3,12 juta atau mengalami peningkatan 2.797,84 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Pada Kawasan Negara Asia Lainnya yaitu Jepang memiliki nilai ekspor tertinggi yang selanjutnya diikuti oleh Hongkong,” sebut Pupella.
Sementara itu, lanjut Pupella, Ekspor ke Jepang mengalami penurunan 40,94 persen, dan sebaliknya ekspor ke Hongkong mengalami peningkatan sebesar 54,46 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Negara tujuan ekspor Maluku pada Januari-April 2022 didominasi oleh negara Singapura dengan andil sebesar 50,16 persen dari total ekspor Maluku.
Ekspor Maluku selama bulan April 2022 melalui pelabuhan ekspor di Kota Ambon yakni Pelabuhan Yos Sudarso dan Bandara Pattimura.
“Pada bulan ini tidak ada ekspor melalui Pelabuhan Tual, Dobo, Bula dan Lirang. Jika dibandingkan dengan bulan Maret 2022 maka terlihat terjadi peningkatan nilai ekspor pada Pelabuhan Yos Sudarso sekitar 632,97 persen dan Bandara Pattimura sekitar 45,01 persen.
Perbandingan nilai ekspor Maluku periode Januari-April 2022 terhadap periode yang sama tahun 2021 menunjukkan penurunan sebesar 29,62 persen. Penurunan disebabkan oleh turunnya nilai ekspor yang terjadi di beberapa pelabuhan yaitu Pelabuhan Yos Sudarso, Pelabuhan Tual dan Bandara Pattimura Ambon.
‘’Secara keseluruhan, ekspor Maluku terbesar dilakukan di Pelabuhan Yos Sudarso yakni mencapai 80,65 persen,” demikian Pupella. (EVA)
Discussion about this post