AMBON(info-ambon.com)– Pemerintah kota (Pemkot) Ambon lewat peran kades/raja dan lurah, maupun Pos Komando (Posko) penanggulangan Covid-19 di tingkat RT/RW, Desa/Negeri dan Kelurahan, diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap pendatang yang menjadi carrier atau pembawa virus.
Penegasan tersebut disampaikan Walikota Ambon, Richard Louhenapessy, dalam rapat virtual bersama Pimpinan OPD, Camat, Raja/kades dan lurah, Senin (28/6/2021) untuk antisipasi kenaikan kasus konfimasi positif covid-19.
“Saya minta agar para Kades/Raja dan Lurah benar – benar dapat meningkatkan kewaspadaan di wilayah masing – masing terutama terhadap orang luar yang baru datang di wilayah kita,” katanya.
Dikatakan, dengan kewaspadaan terhadap pendatang, maka kasus positif covid-19 varian Delta dapat diantisipasi, karena penyebarannya yang cepat.
“Jika ada pendatang di wilayah RT/RW harap dilaporkan ke Posko, sehingga dapat diantisipasi apabila carrier atau pembawa virus,” ungkapnya.
Walikota jelaskan, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro jika dilaksanakan dengan benar, efektif untuk mengendalikan pandemi covid-19 yang kasusnya kian meningkat.
PPKM Mikro yang mulai aktif pekan lalu, dilaksanakan dengan koordinasi kades/raja dan lurah dengan anggota babinkamtibmas, babinsa, puskesmas, posyandu, kader PKK, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, karang taruna dan relawan.
“Para Kades/Raja dan Lurah terus lakukan koordinasi dengan baik, sehingga kita dapat mengendalikan jumlah kasus,”ujar Walikota.
Penanganan dan pengendalian covid-19 sesuai PPKM Mikro, ungkapnya, dilakukan berdasarkan zonasi di tingkat RT/RW yakni zona hijau, kuning, oranye dan merah.
“Zona Merah apabila sudah ada lebih dari lima rumah yang terkonfirmasi positif dalam tujuh hari terakhir, maka PPKM mikro akan diketatkan di wilayah RT tersebut,” tandasnya.
Data terbaru per 27 Juni 2021, kasus konfirmasi positif Covid-19 kota Ambon yang dirawat mencapai 270 orang dan yang meninggal 87 orang. Sementara itu capaian vaksinasi massal terhadap kelompok sasaran prioritas usia 18 tahun ke atas hingga lansia, telah mencapai 58 ribu orang. (PJ)