Angkasa Pura- Disparbud Maluku dan HPI Gelar Pelatihan Pemandu Wisata

Pelatihan pemandu wisata yang dilaksanakan lintas sektoral yakni Angkasa Pura I, Disparbud Maluku dan HPI Maluku.-EVA-

AMBON (info-ambon.com)– PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Pattimura mengandeng Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Maluku dan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Dewan Pimpinan Daerah Maluku melakukan pelatihan pemandu wisata dan pembuatan brosur trilingual promosi pariwisata.  Kegiatan diselenggarakan 11-15 Juni 2019, di lantai 1 Dinas Pariwisata kebudayaan Provinsi Maluku.

General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional Pattimura, Amiruddin Florensius mengatakan, pihaknya bergerak bidang kebandaraan memiliki program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk lingkungan dan sosial yang sudah di mulai sejak tahun 1996 sampai sekarang.

“Melalui CSR kerjasama dengan Disparbud Provinsi Maluku dan HPI memberikan bantuan bagi masyarakat untuk dilatih di bidang pariwisata. Maksudnya adalah untuk berikan pengetahuan dan kemampuan bagi paserta untuk bisa kembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) Pramuwisata, ” harapnya.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Maluku, Habiba Saimima menjelaskan, pariwisata awalnya hanya di bangun pemerintah semata, namun saat ini, sudah berkembang karena peran swasta dan stakholder lainnya. Pihaknya berharap, selain pelatihan ini, bisa juga dilakukan ke bidang pelatihan  lainnya.

“Kelanjutan kegiatan sebelumnya untuk generasi muda sebagai calon guide, pada tahun 2018 lalu kami membuat di Hila, Kabupaten Maluku Tengah, dan dari HPI terus tambah jumlah guide, sebab di Maluku jumlah guide masih sedikit, kami ditantang untuk datangkan wisatawan dari Tiongkok, tapi sementara laporan hanya 4 orang yang jadi tour agen, usaha untuk jadi guide perlu di sertifikasi untuk menjadi pemandu guide profesi,”katanya.

Disampaikannya, sertifikat bagi seorang guide wajib dimiliki, untuk pengakuan kompetensi dan dapat menjadi jaminan bagi wisatawan sebagai pemandu wisata professional.

HPI di harapkan dapat perluas jaringan ke kabupaten/kota di Maluku, sebab masih banyak yang belum mengikuti pelatihan seperti ini untuk mendapat sertifikat. ‘’Saat ini baru ada 4 Kabupaten/Kota yang sudah ikuti yakni, Kota Ambon, Kabupaten Malra, Kota Tual, dan Banda, Kabupaten Malteng,’’ sergahnya.

Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) DPD Maluku, Aditya Retraubun menambahkan, HPI Maluku sejak tahun 1990 sudah memainkan peran untuk mendatangkan wisatawan dan menghidupkan pariwisata Maluku.

Diakui, kemajuan pariwisata tidak bisa dihandle satu pihak saja, namun perlu dukungan dan sinergitas dari stakehokder terkait. Dan kami HPI bermitra dengan Disparbud Provinsi untuk memajukan pariwisata di Maluku.

Pelatihan dilaksanakan selama 5 hari, baik itu teori maupun praktek menjadi guide. Ada pelatihan juga untuk meningkatkan kemampuan bahasa Mandarin, Bahasa Jerman, dan bahasa Inggris, sera membuat brosur bahasa Indonesia, Inggris, Mandarin trilingual promosi wisata.(EVA)

Exit mobile version