AMBON (info-ambon.com)-Angka stunting di Kota Ambon menunjukkan penurunan signifikan pada tahun 2025. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting di Kota Ambon turun dari 20,7 persen menjadi 19,7 persen.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Ambon, Welly Patty, menyampaikan penurunan ini merupakan hasil kerja bersama lintas organisasi perangkat daerah (OPD) dan dukungan langsung dari Wali Kota Ambon Ketua TP-PKK Kota Ambon.
“Kita bersyukur, data SSGI menunjukkan angka stunting di Ambon turun menjadi 19,7 persen dari sebelumnya 20,7 persen. Data e-PPGBM (Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) dari Dinas Kesehatan juga menunjukkan tren serupa, turun dari sekitar 300 kasus menjadi 200-an,” ujar Welly.
Menurutnya, Pemkot Ambon rutin melaksanakan rapat koordinasi, fasilitasi, dan evaluasipenanganan stunting setiap tiga bulan. Hasilnya kemudian dilaporkan ke Kantor Staf Presiden sebagai bagian dari pelaksanaan program percepatan penurunan stunting nasional.
Dijelaskan, keberhasilan ini tidak terlepas dari keterlibatan berbagai pihak, mulai dari PKK, kader kesehatan, bidan, hingga tenaga kesehatan di lapangan. Mereka bekerja sama dalam program pendampingan keluarga serta pemberian makanan bergizi bagi anak-anak yang mengalami stunting.
“Ibu Wali Kota juga turun langsung menggerakkan PKK di tingkat desa, kelurahan, dan kecamatan untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan bergizi. Upaya bersama ini terbukti mulai menunjukkan hasil,” kata Patty.
Meski angka stunting menurun, Welly mengungkapkan masih ada wilayah dengan prevalensi cukup tinggi, di antaranya Negeri Laha serta wilayah di Kecamatan Nusaniwe seperti Kudamati dan Benteng, yang tercatat memiliki 52 kasus.
Ia berharap angka stunting di Kota Ambon dapat terus menurun sesuai target pemerintah daerah, yakni 14 persen pada tahun 2026 dan mencapai 0 persen pada tahun 2030.
“Kita harapkan tahun depan bisa turun lagi menjadi 14 persen sesuai target, dan secara bertahap menuju nol persen di tahun 2030,” ujar Welly. (EVA)








Discussion about this post