Agustus 2019; Ambon Deflasi 0,18 Persen, Tual Inflasi 0,34 Persen

Pasar murah yang dilakukan Jemaat GPM Silo, salah satu bentuk menahan laju inflasi di Ambon.-EVA-

AMBON (info-ambon.com)-Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat pada bulan Agustus 2019, Kota Ambon alami deflasi  sebesar 0,18 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 134,41 pada Juli 2019 menjadi 134,17 pada Agustus 2019. Inflasi tahun kalender (Agustus 2019 terhadap Desember 2018) Kota Ambon pada Agustus 2019 sebesar 3,03 persen dan inflasi tahun ke tahun (Agustus 2019 terhadap Agustus 2018) sebesar 5,16 persen.

“Deflasi di Kota Ambon terjadi karena adanya penurunan IHK pada 2 kelompok pengeluaran yakni pada kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 3,22 persen dan kelompok bahan makanan sebesar 0,20 persen, untuk  5 kelompok pengeluaran mengalami inflasi yakni tertinggi pada kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 5,10 persen, dikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,85 perse,  kelompok sandang sebesar 0,73 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,49 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,17 persen.

Adapun kenaikan harga yang terjadi pada komoditi-komoditi dalam paket komoditas IHK Kota Ambon sepanjang Agustus 2019 memberikan sumbangan/andil terhadap inflasi Kota Ambon sebesar 1,0208 persen, sebaliknya penurunan harga yang terjadi memberikan sumbangan/andil terhadap inflasi Kota Ambon sebesar 1,1991 persen,’’kata Kepala BPS Provinsi Maluku, Dumangar Hutahuruk di Kantornya, Senin (2/9/2019).

Dijelaskan, Komoditas yang dominan menyumbang inflasi di Kota Ambon adalah akademi/perguruan tinggi, cabai rawit, cabai merah, daun melinjo, emas perhiasan, batu bata/batu tela, ayam goreng, ikan cakalang/sisik, sekolah menengah pertama, dan mobil.

“Komoditas yang dominan menyumbang deflasi di Kota Ambon adalah tertinggi masih dipicu oleh angkutan udara, diikuti ikan layang/benggol, bawang merah, sawi hijau, tomat buah, bayam, kangkung, bawang putih, wortel, dan buncis,’’ujar dia.

Sementara di Kota Tual pada Agustus 2019 di Kota Tual menunjukkan terjadi Inflasi sebesar 0,34 persen, atau terjadi kenaikan IHK dari 158,34 pada Juli 2019 menjadi 158,88 pada Agustus 2019. Inflasi tahun kalender (Agustus 2019 terhadap Desember 2018) Kota Tual pada Agustus 2019 sebesar 1,98  persen dan inflasi tahun ke tahun (Agustus 2019 terhadap Agustus 2018) sebesar 4,46 persen. 

“Inflasi di Kota Tual terjadi karena adanya kenaikan IHK pada 5 kelompok pengeluaran, yakni tertinggi pada kelompok bahan makanan sebesar 1,19 persen, diikuti kelompok kesehatan sebesar 0,81 persen, kelompok sandang sebesar 0,23 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,11 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,04 persen,’’lanjut dia.

Sedangkan Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 1,43 persen, sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga tidak mengalami perubahan dibanding Juli 2019. 

“Kenaikan harga yang terjadi pada komoditi-komoditi dalam paket komoditas IHK Kota Tual sepanjang Agustus 2019 memberikan sumbangan/andil terhadap inflasi Kota Tual sebesar 1,7613 persen, sebaliknya penurunan harga yang terjadi memberikan sumbangan/andil terhadap inflasi Kota Tual sebesar -1,4205 persen.

Selain itu, komoditas yang dominan menyumbang inflasi di Kota Tual adalah ikan cakalang/sisik, ikan kembung, ikan baronang, ikan layang/mumar, ikan kakap putih, ikan selar, cabai rawit, ketela pohon, ikan bubara, dan ketela rambat. Sedangkan komoditas yang dominan menyumbang deflasi di Kota Tual adalah ikan teri, bayam, angkutan udara, kangkung, enbal gepe, bawang putih, sawi hijau, sagu, lengkuas, dan bawang merah.(EVA)

Exit mobile version