AMBON (info-ambon.com)- Sedikitnya 10 orang dilaporkan mengalami luka-luka pada bentrok di kawasan Universitas Islam Negeri (UIN) Ambon Stain, Negeri Batumerah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon pada, Jumat 26 Desember 2026.
Dalam pengamanan di lokasi bentrokan, Kepolisian Daerah (Polda) Maluku mengerahkan lebih dari 300 personel kepolisian yang didukung oleh TNI. Langkah ini dilakukan untuk mencegah bentrokan lanjutan.
“Saat ini personel Polri sudah kami geser ke tempat kejadian perkara, dibantu rekan-rekan TNI yang siap memberikan dukungan,” Wakapolda Maluku Brigjen Pol. Imam Thobroni usai menghadiri pertemuan bersama Pemerintah Daerah, Kodam XV/Pattimura, dan unsur Forkopimda lainnya, Jumat (26/12/2025) malam, guna membahas penanganan bentrokan warga yang kembali terjadi di kawasan kampus UIN Ambon.
Dijelaskan, Polda Maluku saat ini masih melakukan penyelidikan guna mengungkap penyebab serta pihak-pihak yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
Kepolisian Daerah (Polda) Maluku menegaskan akan mengambil langkah tegas terhadap setiap pelaku pemuda di kawasan UIN Ambon. Aparat juga akan melakukan upaya paksa terhadap siapa pun yang kedapatan membawa senjata tajam (sajam) yang diduga akan digunakan untuk aksi tawuran.
“Kami akan bertindak tegas kepada siapa saja yang tertangkap tangan membawa senjata tajam dan berdasarkan penilaian kami akan digunakan untuk tawuran. Akan dilakukan upaya paksa demi ketertiban masyarakat,” kata Imam kepada wartawan.
Sementara itu, Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak menutup mata terhadap bentrokan yang berulang kali terjadi di kawasan sekitar Kampus UIN Ambon. Pemerintah daerah bersama TNI dan Polri telah sepakat untuk menuntaskan permasalahan tersebut.
“Kami bersama Pak Wakapolda, Pak Kasdam, dan seluruh unsur Forkopimda telah melakukan langkah-langkah agar permasalahan ini bisa segera tuntas dengan aman,” kata Hendrik.
Ia menilai bentrokan di kawasan tersebut merupakan peristiwa yang berulang dan membutuhkan penanganan serius serta komitmen bersama seluruh pihak.
Gubernur juga mengapresiasi kinerja aparat kepolisian yang terus melakukan pengamanan demi menjaga situasi tetap kondusif. Ia mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya.
“Jangan mudah terhasut oleh informasi yang disampaikan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Mari kita jaga persaudaraan, toleransi, dan keamanan di Maluku,” ujarnya.
Selain itu, Hendrik mengajak masyarakat berperan aktif menjaga keamanan lingkungan masing-masing, termasuk dengan memasang kamera pengawas (CCTV) secara mandiri.
“Rekaman CCTV sangat membantu aparat kepolisian untuk bergerak cepat dalam penegakan hukum apabila terjadi suatu peristiwa,” kata dia.
Pertemuan tersebut dihadiri Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, jajaran Kodam XV/Pattimura, Kabinda Maluku, pejabat utama Polda Maluku, Wali Kota Ambon, Kapolresta Ambon, Dandim 1504/Ambon, Ketua MUI Provinsi Maluku, Bupati Seram Bagian Timur, serta perwakilan tokoh masyarakat Kabupaten Seram Bagian Timur di Kota Ambon. (EVA)








Discussion about this post