AMBON (info-ambon.com)-Lagi-lagi aksi blokade kembali dilakukan oleh warga Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB). Kali ini dilakukan oleh warga Nuruwe, Kecamatan Kairatu Barat, SBB, lantaran kecewa dengan salah satu tersangka pembunuhan yang diizinkan oleh Polisi untuk keluar tahanan mengikuti wisuda di Universitas STIA Masohi.
Informasi yang diperoleh media ini menyebutkan, aksi blokade jalan itu dimulai sekira pukul 19.15 WIT, Selasa malam hingga 00.55 WIT, Rabu (12/11/2025) dinihari.
Blokade jalan ini berawal dari keluarga korban pembunuhan FP alias Frensky, menerima informasi salah satu tersangka MM alias Marlens, diizinkan keluar dari rutan Polres SBB, untuk mengikuti wisuda di Masohi, dan sementara dalam perjalan pulang.
“Sekitar pukul 19.15 WIT, keluarga korban yang emosi dan tidak terima dengan pelaku MN yang mengikuti wisuda dan di keluarkan dari tahanan langsung melakukan pemalangan jalan di depan rumah korban dengan menggunakan batang pohon,”jelas salah satu sumber kepada media ini, Rabu (12/11/2025) pagi.
Aksi palang jalan itu berlangsung selama lima jam, akhirnya dibuka setelah Kasat Reskrim Polres SBB, AKP Idris Mukaddar tiba dilokasi dan menemui keluarga korban.
“Kita berikan izin untuk tersangka keluar ikuti wisuda itu, sudah melewati semua pertimbangan. Memang betul dia tersangka, kemudian Kuasa Hukum memberikan jaminan kepada kami,”kata dia kepada media ini.
Menurutnya, saat tersangka mendapatkan izin untuk ikut wisuda, juga mendapat pengawalan ketat dari pihaknya.
“Kita tidak bisa mengabaikan hak asasi manusia, apalagi untuk mendapatkan pendidikan sebab itu hak dasar. Mereka di kawal dan tidak melarikan diri. Sebagai penyidik kita sudah melewati pertimbangan dan semua sudah ada surat perintah pelaksanaan tugas,”paparnya.
Mantan Kapolsek Haruku ini mengaku, usai mengikuti wisuda tersangka langsung kembali ke rutan Polres SBB.
“Bagitu selesai wisuda tersangka langsung kembali ke rutan saat masih menggunakan pakaian wisudanya,”tandasnya. (EVA)








Discussion about this post