AMBON (info-ambon.com)– Kota Ambon kembali menggelar Amboina International Music Festival (AIMF) 6th Anniversary Ambon City of Music (ACOM) di salah satu hotel di Kota Ambon, Kamis (30/10/2025). Perayaan ini sekaligus menandai ulang tahun ke-6 penetapan Ambon sebagai Kota Musik Dunia versi UNESCO.
Kegiatan tersebut dihadiri Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena, Deputi Bidang Kreativitas Media Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Agustini Rahayu, serta Direktur Ambon Music Office (AMO) Ronny Loppies.
Dalam sambutannya, Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya AIMF yang diikuti peserta dari dalam dan luar negeri, termasuk Thailand, Malaysia, Belanda, dan Yunani, yang merupakan bagian dari jejaring kota musik dunia UNESCO.
“Penyelenggaraan event ini bertujuan memperkuat posisi Ambon sebagai kota musik dunia versi UNESCO melalui diplomasi budaya, pertunjukan lintas negara, serta pemberdayaan ekosistem kreatif lokal,” ujar Bodewin.
Ia menambahkan, AIMF juga menjadi momentum strategis dalam mendorong pembangunan kota berkelanjutan menuju 2030, serta wadah bagi pelaku musik lokal untuk mengekspresikan karya mereka.
“Pemkot Ambon bersama AMO akan terus konsisten menyelenggarakan event ini. Kami ingin menciptakan ruang bagi para musisi Ambon untuk menampilkan karya dan berkolaborasi,” kata Bodewin.
Sementara itu, Deputi Bidang Kreativitas Media Kemenparekraf Agustini Rahayu menilai AIMF telah menjadi salah satu “flagship event” UNESCO Creative Cities Network (UCCN) sejak pertama kali digelar pada 2018.
“Festival ini menghubungkan musik tradisional dan modern, sekaligus menjadikan Ambon simbol kolaborasi lintas budaya,” ujarnya.
Agustini menegaskan pentingnya forum seperti AIMF untuk memperkuat diplomasi budaya, pertukaran pengetahuan, serta kerja sama antar kota kreatif di Asia.
“Ekonomi kreatif adalah mesin penggerak pertumbuhan ekonomi berbasis ide, inovasi, dan sumber daya lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Direktur AMO Ronny Loppies mengungkapkan, meski jumlah negara peserta tahun ini berkurang dibanding tahun sebelumnya, jumlah delegasi yang hadir justru lebih banyak.
“Tahun ini yang hadir berasal dari Thailand, Malaysia, Yunani, dan Belanda. Negara peserta lebih sedikit, tapi jumlah personilnya meningkat,” jelas Ronny.
Selain peserta internasional, sejumlah kota di Indonesia juga ikut terlibat, seperti Kota Malang dan Ponorogo. Namun, karena beberapa perwakilan tidak dapat hadir, sejumlah komunitas lokal akan tampil mewakili.
Ronny menambahkan, AIMF tahun ini mencakup beragam kegiatan, antara lain ASEAN Music City Forum, World Music Concert, pertunjukan musik lintas negara, dan pameran UMKM yang melibatkan PAUD dan PKK Kota Ambon. (EVA)








Discussion about this post