AMBON (info-ambon.com)-Wali Kota Ambon Boedewin Wattimena resmi dikukuhkan dengan gelar adat “Upulatu”, sementara Wakil Wali Kota Ely menerima gelar “Pati”, dalam upacara adat yang digelar, Sabtu (6/9/2025). Prosesi ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun Kota Ambon ke-450 yang jatuh pada 7 September.
Pengukuhan gelar adat ini dilakukan oleh Ketua Majelis Latupati Kota Ambon, Reza Valdo Maspaitella, berdasarkan Keputusan Majelis Latupati Kota Ambon No. 02/MLKA/2025 tentang penganugerahan gelar adat kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ambon masa jabatan 2025–2030.
Sebelum upacara pengukuhan di Balai Kota Ambon, digelar prosesi adat yang diawali dari Titik Nol Kilometer Kota Ambon di Jalan Patimura. Para raja adat dari berbagai negeri di Kota Ambon turut serta dalam prosesi jalan kaki menuju Balai Kota, diiringi tarian cakalele dan musik tradisional Totobuang, menandai kekuatan nilai-nilai budaya dan tradisi yang masih hidup di tengah masyarakat Ambon. Sebelum memasuki balai Kota Majelis Latupati, Upulatu dan Pati serta para Forkopimda diterima Juru Tulis Pemerintah Kota Ambon, Robby Sapulette.
Dalam sambutannya, Wali Kota Boedewin Wattimena menyampaikan bahwa penganugerahan gelar adat ini bukan sekadar seremoni atau simbol kehormatan semata, tetapi merupakan pengingat akan tanggung jawab besar untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai adat istiadat Kota Ambon dan Maluku secara umum.
“Proses ini bukan sesuatu yang kami inginkan secara pribadi, tapi ini adalah kehendak dari Majelis Latupati sebagai simbol tatanan adat yang ada di Kota Ambon,” ujar Wattimena.
Ia menambahkan, pelestarian nilai-nilai budaya lokal harus menjadi komitmen bersama seluruh masyarakat, termasuk para pemimpin.
“Bukan soal gelar, tapi soal tanggung jawab menjaga adat dan budaya agar tidak hilang. Bahasa adat, pranata adat, banyak yang mulai pudar. Karena itu, kita diingatkan agar semua tetap hidup dan dijaga,”katanya.
Boedewin juga menekankan pentingnya kebersamaan dalam membangun Kota Ambon ke depan. Ia mengajak seluruh warga untuk mengedepankan cara-cara damai dalam menyampaikan kritik maupun pendapat.
“Kalau pemimpinnya tidak damai, tidak bisa hidup bersama dengan baik, bagaimana mungkin masyarakat bisa hidup rukun? Mari kita semua saling jaga dan saling mengingatkan dengan cara yang baik,” pesan Wattimena.
Pengukuhan ini menjadi bagian penting dari rangkaian kegiatan menyambut Hari Ulang Tahun Kota Ambon ke-450, yang puncaknya akan dirayakan secara resmi pada Senin, 8 September 2025. Wali Kota mengajak seluruh masyarakat untuk ikut serta dalam perayaan tersebut sebagai bentuk syukur dan penghargaan atas perjalanan panjang Kota Ambon.
“Mari semua bergandengan tangan, bergerak bersama untuk Ambon, Maluku, dan Indonesia. Semoga Tuhan memberkati kita semua,” tutup Wattimena.
Sementara itu, Ketua Majelis Latupati Kota Ambon, Reza Valdo Maspaitella, dalam narasi pengukuhannya, menegaskan pemberian gelar adat ini merupakan bentuk legitimasi adat atas kepemimpinan yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.
Ia menitipkan pesan agar Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ambon dapat menjadi contoh dan teladan dalam menjaga kerukunan serta persatuan masyarakat di kota yang dijuluki Ambon Manise ini. (EVA)








Discussion about this post