AMBON (info-ambon.com)-Ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Abdul Muthalib Sangadji (AMSA) Ambon menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Provinsi Maluku, Rabu (3/9/2025), dengan membawa sejumlah tuntutan yang mencakup isu lokal dan nasional.
Aksi yang berlangsung pukul 13:50 itu mendapat pengawalan ketat dari aparat gabungan TNI dan Polri. Sebanyak 244 personel diterjunkan untuk mengamankan jalannya unjuk rasa yang berlangsung damai.
Koordinator Lapangan, Nadif H. Pattimura, mahasiswa menuntut DPRD Provinsi Maluku segera mengevaluasi kinerja Pemerintah Provinsi Maluku, serta mengambil peran lebih aktif dalam pengawasan terhadap lembaga eksekutif dan aparat negara.
Berikut beberapa poin utama tuntutan mahasiswa kepada DPRD Provinsi Maluku:
•Evaluasi dan pengawasan terhadap SKPD, khususnya Dinas Pendidikan, PU, Dispora, dan Kesehatan, yang dinilai sering lalai menjalankan tugas.
•Desakan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku untuk fokus pada pembangunan dan penanggulangan pengangguran melalui pembukaan lapangan kerja.
•Uji publik Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) diminta dilaksanakan di kampus-kampus sebagai pusat pemikiran kritis dan akademik.
•Evaluasi terhadap Kepala BIN Daerah (Kabinda) Maluku, yang dianggap gagal melakukan deteksi dini terhadap potensi konflik sosial di wilayah Maluku.
Selain isu daerah, mahasiswa juga menyoroti berbagai persoalan nasional. Mereka mendesak DPRD Maluku untuk:
•Berkoordinasi dengan DPR RI mendorong percepatan pembahasan dan pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset, RUU Masyarakat Adat, dan RUU Kepulauan dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas).
•Mendorong revisi UU Kepolisian agar institusi Polri lebih profesional, transparan, dan akuntabel dalam menjalankan tugasnya.
Ketua DPRD Maluku, Benhur Watubun, langsung menemui massa aksi di depan gedung dewan. Ia menyampaikan apresiasi atas sikap kritis mahasiswa dan berjanji akan menindaklanjuti semua tuntutan yang disampaikan.
“Semua tuntutan berkaitan dengan DPRD, sehingga akan kami tindaklanjuti sesuai kewenangan yang ada. Terima kasih atas aspirasi yang disampaikan secara tertib dan damai,” ujar Watubun di hadapan mahasiswa.
Koordinator Lapangan, Nadif H. Pattimura menegaskan, pihaknya akan terus mengawal tindak lanjut dari aspirasi tersebut. Mereka juga menyatakan kesiapan untuk kembali turun aksi dengan jumlah massa yang lebih besar jika tuntutan tidak segera ditanggapi.
“Kami harap ini menjadi perhatian serius, karena yang kami perjuangkan adalah kepentingan rakyat Maluku secara menyeluruh,” tegas Nadif dalam pernyataan sikapnya.
Aksi ini berlangsung damai hingga selesai dan ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan masyarakat dan bangsa. (EVA)








Discussion about this post