MALUKU TENGAH (info-ambon.com)-Dalam perjalanan pulang dari agenda resmi di Kabupaten Seram Bagian Timur, Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa secara tiba-tiba menghentikan iring-iringan kendaraan saat melintasi Desa Namto, Kecamatan Seram Utara Timur Seti, Kabupaten Maluku Tengah, Selasa (22/7/2025).
Di bawah terik matahari, pandangan Gubernur tertuju pada hamparan lahan kosong di tepi jalan. Ia pun turun dari mobil dan mendekati lokasi yang ternyata tengah disiapkan untuk areal perkebunan kakao seluas 100 hektare.
Gubernur bertemu langsung dengan Kepala Desa Namto, I Made Wirawan, bersama dua perangkat desa lainnya. Mereka tengah mengawasi proses awal dari program bantuan pengembangan kakao dari Kementerian Pertanian RI melalui Direktorat Jenderal Perkebunan. Nilai program tersebut mencapai Rp2 miliar dan melibatkan sekitar 200 keluarga petani setempat.
“Jangan berhenti di penanaman saja. Pastikan ada pendampingan dari awal hingga panen, agar petani benar-benar merasakan hasilnya,” kata Lewerissa, yang didampingi oleh istrinya, Maya Baby Rampen, dan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Ilham Tauda.
Lewerissa juga menginstruksikan dinas terkait untuk memastikan penguatan kapasitas petani dan membangun ekosistem dari hulu ke hilir. Ia mencontohkan keberhasilan program serupa di Desa Siatele sebagai model yang bisa diadaptasi.
“Kalau di sana bisa, di sini juga pasti bisa. Kakao bisa jadi masa depan ekonomi kita, terutama bagi daerah-daerah terpencil seperti Namto,” ujarnya.
Kepala Desa I Made Wirawan menyambut baik kunjungan mendadak tersebut. Ia mengaku tidak menyangka Gubernur akan turun langsung ke lokasi.
“Ini jadi penyemangat bagi kami semua. Kami siap bekerja dan berharap ada pendampingan teknis yang berkelanjutan,” kata Made.
Kunjungan tak terjadwal ini menjadi momentum yang membangkitkan harapan baru bagi warga Namto. Di tengah keterbatasan akses dan infrastruktur, program kakao dinilai bisa menjadi titik balik penguatan ekonomi desa, sekaligus membuka jalan bagi kebangkitan kakao Maluku sebagai komoditas unggulan daerah. (EVA)
Discussion about this post