WALANG TENGAH, SBT (info-ambon.com)- Di balik rimbunnya pepohonan dan tenangnya laut yang mengitari Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), sebuah langkah kecil diambil dengan harapan besar: membangun masa depan anak negeri lewat sepiring makanan bergizi.
Senin (21/7/2025), Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa datang ke Desa Walang Tengah bukan untuk berjanji, tetapi untuk memulai sesuatu yang nyata. Di hadapan warga yang berkumpul, ia menancapkan batu pertama pembangunan Dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) — dapur yang digadang-gadang akan menjadi jantung baru bagi harapan anak-anak Maluku.
“Kalau dapur sudah berdiri, barulah kita bisa perjuangkan programnya ke pusat. Kita mulai dari sini, dari yang paling membutuhkan,” ujar Gubernur Hendrik dalam sambutannya, disambut tepuk tangan warga desa.
Pembangunan dapur MBG ini bukan sekadar proyek fisik. Ini adalah simbol bahwa negara hadir hingga ke pelosok, memenuhi hak anak-anak dan ibu hamil akan gizi yang layak. Di desa kecil seperti Walang Tengah, di mana akses terhadap makanan sehat masih menjadi tantangan harian, kehadiran dapur MBG membawa pesan kuat: semua anak Indonesia berhak untuk tumbuh sehat dan cerdas — tanpa kecuali.
Lokasi dapur berdiri di atas lahan hibah dari tokoh masyarakat Abdul Radak Kelrey. Sikap ini menegaskan bahwa semangat gotong royong masih menjadi ruh pembangunan di Maluku.
“Saya hanya menyumbangkan sedikit. Tapi saya percaya, dari tanah ini bisa tumbuh generasi hebat,” ucap Abdul, menahan haru.
Turut hadir dalam momen itu Bupati dan Wakil Bupati Seram Bagian Timur, Fachri Husni Alkatiri dan Miftah Wattimena, serta Ketua TP-PKK Maluku Maya Baby Rampen. Mereka ikut menyaksikan lahirnya harapan baru dari tanah yang selama ini mungkin jarang tersorot media.
Program MBG merupakan bagian dari kebijakan prioritas Presiden Prabowo Subianto melalui Badan Gizi Nasional. Targetnya ambisius: membangun dan mengoperasikan ribuan Stasiun Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia sebelum Oktober 2025.
“Sekarang baru 40 ribu anak yang mendapat manfaat di Maluku. Masih jauh dari cukup,” kata Gubernur Hendrik. “Makanya, kita kebut pembangunan dapur ini. Tidak hanya untuk siswa, tapi juga ibu hamil dan balita.”
Dalam peluncuran daring program nasional koperasi Merah Putih dari Desa Salagor, Presiden Prabowo menekankan bahwa dapur MBG adalah bagian dari fondasi bangsa: memastikan generasi muda tumbuh dengan gizi seimbang, otak cerdas, dan tubuh kuat.
Gubernur Hendrik menyambut hal itu dengan penuh optimisme. Ia memastikan bahwa Pemprov Maluku akan bersinergi penuh dengan pemerintah kabupaten/kota.
“Ini bukan proyek siapa-siapa. Ini tanggung jawab kita bersama. Negara harus hadir lewat makanan sehat,” tegasnya.
Apa yang dihidangkan di dapur MBG bukan semata makanan. Bagi anak-anak desa seperti di Walang Tengah, sepiring makanan bergizi bisa berarti kemampuan untuk menyerap pelajaran lebih baik, untuk bermain tanpa lesu, dan untuk bermimpi lebih tinggi.
“Gizi bukan soal kenyang, tapi soal masa depan,” ujar Gubernur. “Anak-anak yang makan bergizi akan punya daya pikir lebih baik. Mereka yang akan memimpin Maluku nanti.”
Di akhir kunjungannya, Gubernur Hendrik tak hanya meninggalkan batu pondasi, tapi juga sebuah harapan yang tumbuh bersama semangat warga.
“Mohon doa dari semua,” pintanya. “Agar apa yang dimulai hari ini membawa manfaat nyata bagi anak-anak kita.” (EVA)
Discussion about this post