AMBON (info-ambon.com)- Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dalam hal ini Dinas Pariwisata menyatakan telah tiga tahun berturut-turut absen mengikuti ajang Spice Islands Darwin Ambon Yacht Race (SIDAYR) sejak 2022 hingga tahun 2025 merupakan tahun ketiga.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Ambon, Rico Hayat, menyebut absennya Ambon dalam event internasional tersebut lantaran berbagai faktor, salah satunya karena rendahnya minat peserta di lokasi finish tahun ini, yaitu di Pantai Dinah.
“Kita menunggu sambutan resmi dari Darwin melalui Konsulat, Sementara itu, dari hasil diskusi pada 2024, lokasi finish di Dinah Beach dikatakanlah kurang peminat,” ujar Rico kepada info-ambon.com di Ambon, Jumat (18/7/2025).
Rico menambahkan, meski absen dalam penyelenggaraan SIDAYR, Pemkot Ambon melalui Wali Kota Bodewin Wattimena terus menjalin komunikasi strategis dengan Darwin, tidak hanya dalam konteks yacht race.
“Pak wali saat ini sementara membangun penguatan kerja sama dengan institusi pendidikan seperti Institut Agama Kristen Negeri Ambon (IAKN) dan Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM), jadi bukan hanya yach race saja,” jelas dia.
Diketahui, ajang Darwin Ambon Yacht Race sempat vakum pasca konflik sosial 1999 dan kembali digelar pada 2008. Sejak itu, event ini berkembang pesat hingga 2019 dan menjadi salah satu daya tarik wisata unggulan Kota Ambon. Keramahan masyarakat, kekayaan budaya lokal, serta kelezatan kuliner menjadi daya pikat utama peserta internasional.
Kerja sama Ambon dan Darwin sebagai kota kembar (sister city) sendiri telah berlangsung sejak 1967. Meski berjalan perlahan, kerja sama ini dianggap memberikan kontribusi positif, baik dari sisi diplomasi, pembangunan ekonomi, maupun pariwisata.
“Hubungan ini tidak bisa dilihat dampaknya secara instan, tapi dari waktu ke waktu mulai terlihat perubahannya. Ambon mulai bangkit dan menjelma sebagai kota yang menjanjikan di kawasan timur Indonesia,” kata Rico.
Menurut dia, kerja sama ini juga memperkuat hubungan bilateral Indonesia–Australia. Australia mendapat akses lebih luas dalam menjalankan kegiatan ekonomi dan politik di kawasan Asia Tenggara, sementara Indonesia mendapatkan manfaat dari pembangunan yang lebih merata, termasuk dalam sektor pariwisata.
Sebagai catatan, dalam gempa bumi yang mengguncang Ambon pada 26 September 2019 lalu, Darwin turut memberikan dukungan melalui penggalangan dana bagi para korban bencana, sebagai bentuk solidaritas antar kota kembar.
Berdasarkan data dari BPS Kota Ambon, jumlah wisatawan yang datang ke Ambon meningkat signifikan setiap kali event ini digelar. Pemkot Ambon berharap ke depan event ini bisa kembali diselenggarakan dengan dukungan penuh dari kedua belah pihak. (EVA)








Discussion about this post