PIRU (info-ambon.com)-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku mengajak 16 wartawan berasal dari Kota Ambon mengitari wisata laut yang “seksi dan menakjubkan,” yang berlokasi di kawasan Desa Allang Asaude Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Provinsi Maluku.
Mengunjungi objek wisata Alang Asaude wisatawan harus menempuh perjalanan dari Kota Ambon dengan melakukan penyeberangan pelabuhan Ferry di Desa Liang, Kabupaten Maluku Tengah menuju pelabuhan Waipirit, Kabupaten SBB.
Menuju kawasan wisata Pulau Tujuh, dapat menempuh perjalanan darat kurang lebih 1 jam dari Kota Piru, dilanjutkan ke desa Alang Asaude untuk menyeberang menggunakan perahu untuk mengelilingi pulau tujuh tersebut.
“Kawasan wisata pulau Tujuh memiliki daya tarik pulau- pulau kecil seperti Pulau Air, Pulau Latunai, Pulau Hokman, Pulau Kasumba, Pulau Maleo, Pulau Batu (Pombo), dan Pulau Tatinang.
Namun, OJK bersama para wartawan memilih tiga pulau tak berpenghuni itu untuk dikunjungi, yakni, Pulau Latunai, pasir timbul, Pulau hokman, Gunung belanda.
Kedatangan OJK Maluku Provinsi Maluku untuk membangun Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) guna mendukung perkembangan pariwisata dan perekonomian nasional.
Analis Bagian Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Perlindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategi OJK Maluku, Stella Matitaputty mengatakan, pesona Allang Asaude memberikan peluang besar dalam memperkuat EKI di Kabupaten SBB dan Maluku pada umumnya.
Sektor Pariwisata yang merupakan salah satu sektor unggulan Kabupaten SBB di Desa Allang Asaude, semoga hal ini akan semakin mendorong kebijakan TPAKD secara nasional untuk membangun EKI pada Desa Wisata tersebut yang akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Kami melihat Allang Asaude punya potensi itu. Oleh karena itu, kita harap ada pengelolaan yang lebih baik, yang kemudian dapat dibangun EKI guna mendukung perkembangan pariwisata dan perekonomian di Maluku,” kata dia.
Dijelaskan, saat ini OJK juga sudah membentuk Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten SBB pada 6 November 2023 lalu. Dengan kehadiran TPKAD, diharapkan dapat mendorong secepatnya desa percontohan EKI pada desa wisata di SBB, salah satunya Allang Asaude.
“Kita juga berharap Dinas Pariwisata SBB dapat memberikan perhatian untuk peningkatan sektor wisata Allang Asaude. Kita punya semangat desa ini bisa ditetapkan sebagai desa wisata Allang Asaude di kabupaten bertajuk Saka Mese Nusa ini,” sebutnya
OJK, lanjut Stella, bahkan telah melibatkan sebanyak 16 media yang didalamnya terdapat media cetak, elektronik dan online untuk turun langsung mengeksplor keindahan alam objek wisata Allang Asaude.
“Kita pilih SBB sebagai lokasi kegiatan media gathering tahun 2023. Bersamaan dengan itu, kita juga menyempatkan waktu berkunjung ke objek wisata Allang Asaude. Dengan publikasi media, ya diharapkan bisa menjadi masukan untuk Pemkab SBB dalam memperhatikan wisata ini,” harapnya
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dispar Kabupaten SBB, Rahman Parry menambahkan, pemerintah siap untuk memberikan pelatihan tentang cara meningkatkan objek wisata, namun warga juga harus lebih dulu membentuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis).
“Kami siap memberikan pelatihan, tetapi desa harus membentuk Pokdarwis,” ujar dia.
Ketua BumDes Allang Asaude, Fileks Hahua mengaku, selama ini, warga Allang Asaude belum terlalu memahami secara baik bagaimana cara meningkatkan pendapatan ekonomi melalui sektor pariwisata.
“Kita harap Dinas terkait bisa menggandeng warga untuk gelar pelatihan terkait peningkatan pariwisata. Ini sebagai modal kita membangun destinasi wisata kita,” ucapnya
Dikatakan, sebelumnya, masyarakat desa Alang Asaude telah mengembangkan objek wisata yang ada dengan mengeluarkan modal pribadi.
“Kami sudah habiskan sejumlah uang untuk pengembangan wisata disini, namun sia-sia akibat pengetahuan kami soal pariwisata masih minim,” tandas dia. (EVA)
Discussion about this post