AMBON (info-ambon.com)- Ekspor Maluku pada November 2021 mencapai US$ 1,11 juta berasal dari komoditas non migas.
“Komoditas non migas senilai US$ 1,11 juta dari kelompok ikan dan udang berupa ikan tuna (fresh tuna whole, frozen yellowfin tuna loin), fresh todak, dan kepiting (live crab),” jelas kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, Asep Riyadi, dalam rilis tertulis yang diterim redaksi info-ambon.com, Senin (3/3/2021).
Dikatakan, nilai ekspor November turun sekitar 30,75 persen dibandingkan nilai ekspor Maluku bulan Oktober 2021 (US$ 1,60 juta) yang berasal dari komoditas barang non migas yaitu kelompok ikan dan udang.
Ekspor Maluku Januari–November 2021 berasal dari komoditas migas berupa minyak petroleum mentah sebesar US$ 21,27 juta dan komoditas non migas senilai US$ 14,79 juta berupa ikan tuna (fresh tuna whole, frozen yellowfin tuna ground meat, frozen yellowfin tuna loin, frozen tuna fillet), fresh todak, ikan kerapu hidup, ikan kakatua, ikan ungar/rajabau, swordfish, live grouper, live baldchin groper, lobster hidup, kepiting (live crabs), dried sea cucumber, dan nutmeg (spice) serta gum copal medium/small chips.
Jika bandingan nilai ekspor Januari–November 2021 terhadap periode yang sama tahun 2020 menunjukan penurunan sekitar 34,15 persen.
Selain itu, ekspor menurut Negara Tujuan pada November 2021 ekspor Maluku dilakukan ke negara anggota ASEAN dan negara Asia lainnya.
“Ekspor ke negara anggota ASEAN senilai US$ 0,02 juta ke Singapura dan Vietnam senilai US$ 0,61 juta. Ekspor dari Maluku ke negara di kawasan Asia lainnya yaitu ke Jepang sebesar US$ 0,47 juta,” terang Riyadi.
Ekspor terbesar pada periode ini menuju negara Vietnam. Lainnya yaitu Korea Selatan memiliki nilai ekspor tertinggi (US$ 19,41 juta) dengan kontribusi sebesar 53,82 persen dari total ekspor Maluku.
Selanjutnya diikuti oleh Tiongkok dengan nilai ekspor sebesar US$ 5,92 juta atau mengalami penurunan sebesar 80,76 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020.
Sementara itu, lanjut Riyadi, ekspor menuju Amerika Serikat sebesar US$ 2,20 juta atau mengalami penurunan sekitar 43,95 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020. Ekspor Maluku selama bulan November 2021 melalui dua pelabuhan ekspor, yaitu pelabuhan Yos Sudarso dan Bandara Pattimura Ambon.
“Ekspor terbesar di bulan ini melalui Pelabuhan Yos Sudarso senilai US$ 0,61 juta dan Bandara Pattimura Ambon senilai US$ 0,49 juta. Tidak ada ekspor melalui Pelabuhan Tual, Dobo, Bula dan Pelabuhan Lirang.
Perbandingan nilai ekspor Maluku periode Januari-November 2021 terhadap periode yang sama tahun 2020 menunjukkan terjadi penurunan nilai ekspor pada Pelabuhan Yos Sudarso sekitar 72,40 persen dan Pelabuhan Dobo sebesar 100,00 persen. Secara keseluruhan, ekspor Maluku terbesar dilakukan melalui Pelabuhan Bula yakni mencapai 58,99 persen,” terang dia.
Pada November 2021 volume ekspor Maluku mencapai 0,17 ribu ton atau turun 24,13 persen dibandingkan Oktober 2021.
“Volume ekspor terdiri dari komoditi ikan dan udang. Selama periode Januari-November 2021, volume ekspor Maluku mencapai 53,15 ribu ton atau turun 10,23 persen dibanding periode yang sama tahun 2020,” demikian Riyadi. (EVA)
Discussion about this post