AMBON (info-ambon.com)-Ikan yang ada di pasar Arumbai, Mardika, Kota Ambon terbukti telah tercemar bakteri mikrobiologis yakni Salmonella dan Escherichia coli (e-coli). Hal ini terjadi, karena air yang dipakai untuk merendam ikan tersebut mengandung bakteri tersebut, akibat adanya WC gantung disana.
Namun, tak semua ikan di pasar Arumai itu tercemar bakteri. Sebab ikan yang diambil dari pelelangan ikan dan dibawa ke pasar, masih dalam keadaan sehat dan tidak tercemar. Ini juga sudah diteliti oleh Balai Karatina Perikanan Ambon.
Kepala Balai Karantina Perikanan Ambon, Ashari Syarief mengatakan, dari hasil uji laboratorium yang dilakukan oleh pihaknya menyatakan hasil positif untuk bakteri Salmonela dan angka diatas ambang batas untuk bakteri Escherichia coli.
“Dari hasil uji lab memang ada temuan kita terutama di air. Air yang bersumber dari bawah atau sekitar pasar yang diambil untuk menyiram dan menyimpan ikan, memang ada kandungan mikrobiologi yang tidak kita inginkan disitu,” ujarnya kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin(15/7/2019).
Diakui, dari hasil uji laboratorium yang dilakukan, bakteri yang ditemukan tidaklah direkomendasikan karena sudah melewati standar nasional.
“Mikrobiologi itu ada yang sifatnya negatif positif seperti standar nasionalnya untuk salmonela itu 0 persen atau negatif tapi dari temuan itu positif cuma kita tidak menghitung secara kuantitatif. E-coli sudah kita temukan dengan jumlah yang tidak direkomendasikan karena e-coli di Indonesia itu ada standarnya dibawah 3 kalau diatas itu sudah dikatakan tidak memungkinkan diatas 3,” tutur dia.
Untuk itu, pihaknya sudah melaporkan hasil uji laboratorium tersebut kepada pemerintah kota untuk ditindaklanjuti. Ini dilakukan untuk menjaga mutu ikan yang dikonsumsi oleh masyarakat masuk dalam kategori sehat dan aman.
“Tapi bagaimanapun harapan besar kita harus membuat ikan itu harus sehat dan terjamin tanpa mikrobiologis. dan hasilnya sudah kita sampaikan ke pemkot. kemarin baru kita sampaikan nanti kita diskusikan dan kita mau itu cari solusi dan memperbaiki,” tambah dia.
Selain dilaporkan hasil uji laboratorium terhadap air yang dipakai untuk merendam ikan di pasar, pihaknya juga sudah memberikan solusi kepada pemerintah kota sehingga dapat ditindaklanjuti dengan semestinya.
“Kita sudah memberi solusi sama Pemkot Ambon untuk kita menyiapkan air bersih untuk melakukan penyiraman dan itu standar dan jangan menggunakan air yang dari bawah untuk disiramin ke ikan itu sendiri berarti kita mengadiktif dan menambahkan mikrobiologis yang ada di situ.
Dan informasi yang kami dapat, Pemkot Ambon sudah memfasilitas itu untuk menyiapkan air bersih dan sudah tuntas namun nanti ketika dia sudah menggunakan air bersih. ‘’Semoga kita mempunyai kesempatan untuk melakukan uji lagi,” tambah dia.
Tak hanya air bersih yang harus disiapkan oleh Pemkot, untuk WC gantung juga tidak boleh lagi ada di kawasan tersebut, karena selain mencemari ikan juga mencemari lingkungan sekitar.
“Yang kedua dengan harapan memang tidak adanya WC yang tergantung yang langsung membuang kotoran langsung ke laut bagaimanapun kalau dia tidak mencemari ikan yang dijual di situ otomatis lingkungan tercemar. di situ ada aliran sungai juga,” jelasnya.
Untuk solusi kepada masyarakat, lanjutnya, masyarakat harus memasak ikan dengan suhu diatas 70 dejarat celcius untuk membunuh bakteri tersebut dan harus melakukan pencucian terhadap ikan dengan semaksimal mungkin. Pasalnya, bakteri tersebut hanya menempel dan tidak menetap pada ikan yang ada.
“Terkait dengan ikan yang dia tercemar solusi yang harus dilakukan oleh masyarakat sampai suhu diatas 70 derajat. titik didih atau diatas 70 itu tuntas. jadi tidak ada yang perlu di khawatirkan oleh masyarakat Maluku karena masyarakat sendiri bukanlah pemakan ikan mentah atau setengah matang,” beber dia.
Ikan yang ada di pasar tercemar karena air perendaman tapi untuk ikan yang diambil dari pelelangan ikan, akuinya, dalam keadaan sehat dan selalu diuji coba oleh pihaknya.
“Sebetulnya ikan sehat buktinya dari hasil uji lab kita ikan yang sebelum, yang masih dalam bentuk beku atau yang masih segar yang di slopkan ke pasar itu bagus semua dari hasil uji kita dinyatakan bagus dan tidak ada cemaran mikbiologis di situ,” ungkapnya.
Kepala Dinas Perikanan Kota Ambon, Steven Patty yang dihubungi info-ambon.com, Senin (15/7/2019) menyebutkan, memang benar hasil laboratorium itu sudah didapat pihaknya, dan sudah ada kordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perikanan untuk mengambil langkah-langkah pengamanan yang strategis.
Langkah itu, lanjutnya, sesuai dengan rekomendasi Balai Perikanan yakni penyediaan air bersih bagi pedagang ikan, sehingga ketika mereka hendak menyiram atau menyimpan ikan, air bersih itulah yang mereka gunakan.
‘’Ini adalah solusi yang harus kita ambil untuk persoalan ini. Kita akan sediakan air bersih agar pedagang tidak mengambil lagi air disekitar pasar Arumbae untuki menyiram dan menyimpan ikan segar mereka,’’ tegasnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon, Piet Leuwol yang dihubungi info-ambon.com, Senin (15/7/2019) secara terpisah juga menyatakan akan segera diambil langkah-langkah penting dan strategis untuk melihat persoalan ini. ‘’Kami serius menyikapi hal ini. Hal pertama yang sudah kami lakukan adalah menutup semua WC gantung yang pembuangannya langsung ke laut, sehingga saat ini tidak ada lagi WC gantung disana yang langsung pembuangannya ke laut,’’ tegasnya.
Pihaknya juga akan menyiapkan air bersih bagi pedagang ikan, sehingga ikan yang mereka siram dan bahkan mereka simpan, hanya menggunakan air bersih dan tidak menggunakan air laut di perairan sekitar.(EVA)
Discussion about this post