AMBON (Info-ambon.com)-Kepala Divisi Regional (Divre) Perum Bulog Maluku, Arif Mandu mengatakan, stok beras di wilayahnya saat ini tercatat sebanyak 15.000 ton atau dalam kondisi cukup dan aman untuk 5 bulan ke depan. Stok beras yang berada di gudang milik Perum Bulog Maluku dan Maluku Utara saat ini sebanyak 15 ribu ton.
.”Untuk beras stok kami cukup banyak, sehingga kami pastikan stok beras aman hingga lima bulan kedepan,” kata Mandu kepada wartawan diruang kerjanya, Jumat (28/6/2019).
Selain stok beras, bulog Maluku juga mempunyai stok gula pasir seribu ton dalam posisi aman, minyak goreng mencapai 50 ribu liter, dan tepung terigu sebanyak tiga ton.
Ia mengatakan, stok beras saat ini tersebar di gudang milik Perum Bulog Maluku yang ada di Kota Ambon, Mako (Pulau Buru), Kota Tual, Saumlaki maupun Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara.
“Jadi saya kira untuk kondisi stok tahun ini terutama menghadapi hari raya Idul Adha 1440 H di bulan Agustus nanti aman,” ujarnya.
Yang jelas aman, sebab konsumsi beras di daerahnya rata-rata 3.000 ton/bulan, karena itu Bulog selalu mengantisipasi persediaan selalu empat hingga lima bulan ke depan.
“Jadi masyarakat di daerah ini tidak perlu takut, beberapa instrumen tetap jalan, yakni penyaluran Bansos-Rastra (Bantuan Sosial beras sejahtera), kemudian operasi pasar akan berjalan lagi seperti biasa hingga bulan Desember 2019,” ujarnya.
Pada kesempantan itu, ia juga mengatakan bahwa sampai saat ini pihaknya juga masih melakukan operasi pasar. Karena dengan adanya operasi pasar dapat menekan harga beras dan kebutuhan pokok lainnya.
Sementara itu, harga beras yang ditawarkan para pedagang di Ambon juga masih stabil, yakni untuk beras Bulog Rp11 ribu/kg, sedangkan beras antarpulau lainnya seperti beras merek Tawon, Bulir Mas, dan lumbung padi harga eceran masih Rp13.500/kg, Dua Udang Rp12 ribu/kg, Rojolele Rp12 ribu/kg, dan beras tanpa merek lainnya bervariasi Rp11 ribu hingga Rp12 ribu/kg, kemudian beras pulut hingga kini masih bertahan yakni Rp22 ribu/kg.(EVA)