AMBON(info-ambon.com)– Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Ambon, gencar melakukan percepatan pencegahan dan penanganan stunting terintegrasi di Kota ini, untuk itu dilakukan penetapan Desa/Negeri/Kelurahan sebagai lokasi fokus (Lokus) prioritas intervensi program dan kegiatan.
Sesuai Surat Keputusan (SK) Walikota Ambon NO 446 tahun 2021, tentang penetapan pencegahan dan penanganan stunting terintegrasi Kota Ambon tahun 2022.
Adapun rincian, lokus prioritas percepatan pencegahan dan penanganan stunting di Kota Ambon tahun 2022, yakni Kecamatan Sirimau; Kelurahan Waihoka, Karang Panjang, Amantelu, Honipopu, Batu Meja, Batu Gajah, Ahusen, Rijali, Uritetu, Desa Galala, Negeri Hative Kecil. Kecamatan Nusaniwe; Kelurahan Mangga dua, Waihaong, Urimessing, Wainitu, Nusaniwe, Seilale. Negeri Urimessing, negeri seilale, Latuhalat, Amahusu. Kecamatan Teluk Ambon; Kelurahan Tihu, Desa Wayame, Hunuth, Tawiri, Hative Besar. Kecamatan Leitimur Selatan; Negeri Ema, Naku, Kilang, Hatalai, Hukurila, Hutumuri, Leahari, Rutong. Kecamatan Teluk Ambon Baguala; Negeri Halong, Negeri Lama, Latta.
Dimana, di tahun 2021 silam, Pemkot telah menetapkan 12 Desa/Negeri, Kelurahan sebagai lokus penanganan stunting, yakni Negeri Batumerah, Soya, Passo, Rumah Tiga, Laha. Desa Nania, Waiheru, Poka. Kelurahan Pandan Kasturi, Lateri, Kudamati, dan Benteng.
“Kami terus melakukan program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yang merupakan fase kehidupan yang dimulai sejak terbentuknya janin pada saat kehamilan (270 hari) sampai dengan anak berusia 2 tahun (730 hari). Pada periode inilah organ-organ vital (otak, hati, jantung, ginjal, tulang, tangan atau lengan, kaki dan organ tubuh lainnya mulai terbentuk dan terus berkembang,” kata Kepala DPPKB Kota Ambon, Welly Patty Kepada info-ambon.com diruang kerjanya, Jumat (28/1/2022).
Selain itu, lanjut Patty, dilakukan rembuk stunting pada Desa/Negeri, dan kelurahan untuk bagaimana dalam penanganan stunting ini, juga kegiatan yang mempunyai hubungan dengan pendamping keluarga yang telah berjalan pada 2021 lalu.
“Pendampingan bagi yang mana dimulai dari calon pengantin, sebelum hamil, selama hamil, dan pascapersalinan. Hal ini bertujuan untuk mencegah stunting sekaligus menurunkan kematian bagi ibu/bayi,”tutupnya. (EVA)