BPOM Ambon Himbau Warga Stop Gunakan Albothyl
AMBON(info ambon.com)-Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kota Ambon mengimbau agar masyarakat berhenti menggunakan albothyl.
Kepala BPOM Ambon, Hariani.-ist-
Kepala BPOM Ambon, Hariani, mengatakan Alboltil dari PT Pharos Indonesia (produsen Albothyl), pabrik sudah dimintahkan untuk menarik produk-produk dari peredaran untuk mengembalikan ke pabrik. Penarikan produk Albothyl melalui surat edar 15 Februari 2017.
“Kami sudah memantau penarikan di berbagai tempat, apabila masih ada di peredaran, kami yang akan manarik sendiri dan akan melalukan pemusnaan. Sementara untuk data-data akan kami dapat dari distributor, karena distributorlah yang mengedarkan,’’katanya, Kamis (22/2/18).
Ia menandaskan, industri farmasi lain yang memegang izin edar obat mengandung polikresulen dalam bentuk sediaan cairan obat luar konsentrat diperintahkan untuk menarik obat dari peredaran selambat-lambatnya 1 bulan sejak dikeluarkannya Surat Keputusan Pembekuan Izin Edar. Hingga saat ini belum ada masyarakat yang overdosis.
Meski dikenal sebagai obat sariawan ampuh, Albothyl mengandung polikresulen konsentrat dan digunakan untuk hemostatik dan antiseptik pada saat pembedahan. Serta penggunaan pada kulit, telinga, hidung, tenggorokan (THT), sariawan, gigi dan vaginal (ginekologi).
“Dan diputuskan tidak boleh digunakan sebagai hemostatik dan antiseptik pada saat pembedahan serta penggunaan pada kulit (dermatologi); telinga, hidung dan tenggorokan (THT); sariawan (stomatitis aftosa); dan gigi (odontologi)
BPOM RI membekukan izin edar Albothyl dalam bentuk cairan obat luar konsentrat hingga perbaikan indikasi yang diajukan disetujui. Untuk produk sejenis akan diberlakukan hal yang sama.
Ia mengimbau profesional kesehatan dan masyarakat menghentikan penggunaan obat tersebut. Untuk mengatasi sariawan, BPOM merekomendasikan penggunaan kandungan benzydamine HCl, povidone iodine 1 persen. Atau kombinasi dequalinium chloride, dan vitamin C. Bila sakit berlanjut.
“Masyarakat agar berkonsultasi dengan dokter atau apoteker di sarana pelayanan kesehatan terdekat.(IA-EVA)