AMBON (info-ambon.com)-Sebanyak 244 personel gabungan TNI dan Polri dikerahkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa yang digelar ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Abdul Muthalib Sangadji Ambon di depan Gedung DPRD Maluku, Rabu (3/9/2025).
Aksi demonstrasi tersebut digelar sebagai bentuk protes terhadap sejumlah kebijakan nasional, termasuk rencana kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPR. Selain itu, para mahasiswa juga menyoroti isu pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dalam demonstrasi beberapa waktu lalu di Jakarta, serta mendesak DPRD Maluku untuk mendorong revisi Undang-Undang tentang Kepolisian.
Mereka menilai, ketentuan yang memperbolehkan lulusan SMA menjadi anggota kepolisian perlu dievaluasi.
Pantauan info-ambon.com di lapangan aparat gabungan TNI-Polri telah bersiaga sejak pagi di kawasan Kantor DPRD Maluku.
Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Kombes Pol Dr. Yoga Putra Prima Setya, S.I.K., M.I.K, membenarkan adanya pengerahan personel untuk pengamanan aksi tersebut.
“Ya benar, hari ini ada pengamanan aksi demo di Kantor DPRD. Total personel gabungan yang dikerahkan sebanyak 244 orang. Terdiri dari 64 personel Polres, 65 personel Samapta, 85 personel Brimob, dan satu peleton TNI berjumlah 30 orang,” ujar Yoga saat dikonfirmasi, Rabu siang.
Selain pengamanan di DPRD, sekitar 600 personel gabungan juga disiagakan untuk mengantisipasi aksi serupa di Kantor Polda Maluku.
“Sekitar 600 personel disiapkan, tapi dibagi antara Polda dan DPRD. Yang di DPRD sebanyak 244 orang,” tambahnya.
Mahasiswa UIN AM Sangadji mulai tiba di lokasi sekitar pukul 14.15 WIT. Mereka membawa sejumlah atribut, termasuk bendera Merah Putih dan satu bendera berwarna hitam bertuliskan “Filsafat”.
Data yang diperoleh info-ambon.com dari lapangan menyebutkan, sekitar 150 mahasiswa terlibat dalam aksi demonstrasi hari ini. (EVA)








Discussion about this post