AMBON (info-ambon.com)-Walikota Ambon, Richard Louhenapessy meminta kepada para Kepala sekolah di Kota Ambon, di tahun 2020 mendatang Pemerintah Kota (Pemkot) akan menghapus sistem perengkingan yang diberikan bagi anak di sekolah. Hal ini dilakukan karena perengkingan dinilai dapat menjadikan anak menjadi egois dan tidak dapat berbaur dengan teman lainnya.
“Saya sudah buat keputusan kepada seluruh SD-SMP pada waktu terima rapor tidak akan di cantumkan lagi itu rangking,” katanya kepada wartawan, Senin (12/8/2019).
Dia menandaskan, berdasarkan survei, rengking membentuk karakter anak menjadi sombong dan tidak bergaul dengan anak yang tidak mendapatkan rengking di kelas. Padahal, anak yang rengking bertugas untuk mengajarkan kepada anak yang lemah sehingga dapat memperoleh rengking dan dapat bersaing.
“Ternyata rangking itu dari hasil survei membuktikan dia membentuk karakter anak-anak eksklusif hanya anak yang mampu yang berteman dengan anak yang cerdas lalu anak yang lemah dia di abaikan, padahal anak-anak yang maju dia harus support anak-anak yang kurang maju,” tutur dia.
Selain itu, rengking harus dihapus untuk mencegah adanya kesenjangan diantara anak didalam kelas sehingga seluruh siswa dapat tetap bergaul tanpa memikirkan persaingan untuk memperoleh rengking. Dan untuk kemampuan siswa hanya diketahui oleh guru.
“Kalau tidak ini kedepan akan terjadi suatu kelompok masyarakat yang betul tersegrerasi,” tambah dia.
Dijelaskan,Sedangkan untuk pendidikan disiplin akan diterapkan kepada anak Pendidikan Usia Dini (PAUD) dengan tujuan menciptakan karakter yang disiplin sejak awal kepada anak.
“Yang kedua itu untuk di tingkat paud itu kita akan rumuskan kebijakan kurikulum lokal yang berbasis kepada pendidikan disiplin kepada anak-anak bukan soal membaca dan menulis tapi yang paling utama itu disiplin bagaimana dia hormati orang tua, bagaimana hubungan dengan teman-teman, bagaimana ia menjaga lingkungan. itu yang paling utama itu buat PAUD,” jelas dia.(EVA)