AMBON(inFo AMbon)- Sebanyak 20 perwakilan Negara-negara di dunia, ambil bagian pada kegiatan International Interfaith Dialogue (IID) yang digelar Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) di Ambon, 16-19 November 2017.
Dirjen Binmas Kristen Protestan saat membuka IID di Ambon, Kamis. -ist-
Kegiatan yang tergelar dalam rangka memperingatai Hari Toleransi 16 November, dan berlangsung di Taman Budaya Ambon. Sejumlah Negara yang berpartisipasi diantaranya /11/2017) Dalam kegiatan tersebut 20 Negara turut diantaranya Netherland, Etiophia, Maroko, Vietnam, Lithuania, Mesir, India, Sri Lanka, Italia, Jerman, Filipina, Rhuanda,Hungaria, Panama, Madagaskar, China, Korea Selatan, Rumania dan Ukraina.
Menteri Agama dalam sambutannya yang dibacakan oleh Dirjen Bimas Kristen Indonesia, Thomas Pentury menyatakan, jika tidak ada perdamaian antara agama- agama kalau tidak ada pertemuan antara agama-agama seperti begini.
Pihaknya mengapreseasi gagasan GMKI dengan menggfelar dialog ini, dan dihgarapkan dapat memberikan konstribusi positif bagi gerakan besar tolerasnsi kedepan.
‘’Kami sangat berharap, pertemuan ini akan ada suatu pembahasan penting dan besar bagi masyarakat dan perdamaian dunia,’’ jelasnya.
Selain itu, Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Sahat Sinurat mengatakan jika toleransi yang paling utama adalah dengan mengenal perbedaan budaya,ras,suku maupun agama yang ada.
Dan Maluku dengan latar belakang kelam dapat memberikan suatu contoh yang baik karena dapat membangun toleransi beragama yang nyata.
Sementara itu, Ketua Federasi Student International yang berasal dari Sri Langka mengungkapkan terbentuknya Federasi tersebut dikarenakan banyak pihak yang tidak ingin dengan adanya perpechan yang terjadi. “Sangat tidak baik saat terpecah belah,” ujarnya.
Dirinya pun percaya jika dengan adanya toleransi maka akan sangat bermanfaat bagi banyak orang dan banyak hal yang ada didunia. “Saya sangat percaya ini akan bermanfaat bagi banyak orang dan banyak hal,” Jelasnya.
Dengan adanya dialog tersebut maka toleransi beragama akan dapat memberikan pengaruh yang besar bagi masyarakat terutama bagi masyarakat yang ada di dunia. Dan dapat menyelamatkan masyarakat dari bencana yang diakibatkan oleh intoleransi seperti perang yang terjadi di dunia.
Selain dihadiri Dirjen Bimas Kristen, juga Nampak para senior GMKI, Asisten Pemerintahan Maluku, Pimpinan Umat Beragama dan perwakilan GMKI yang berasal dari 27 Kota di Indonesia. (IA-NEN)
Discussion about this post