12 SMP di Ambon Mulai Pembelajaran Tatap Muka Terbatas 50 Persen

Pembelajaran Tatap Muka Terbatas yang dilaksanakan di SMP 6 Ambon. Hari ini, 12 SMP laksanakan PTMT.-EVA-

AMBON (info-ambon.com)-Sebanyak 12 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Ambon mulai Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT).

Adapun rincian Sekolah yang PTMT besok, yakni SMP Negeri 13, SMP Negeri 7, SMP Santo Andreas, SMP Negeri 6, SMP Kristen, SMP Negeri 4, SMP Negeri 2, SMP Negeri 8, SMPN 18, SMP Negeri 9, SMP Negeri 3, dan SMP Kalam Kudus Ambon.

“Hari ini sudah mulai PTMT. Di mulai dengan 50 persen, maka 50 persen di PTMT dan 50 persennya mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), akan di atur oleh pihak sekolah untuk perubahan shift,” kata Asisten III Pemkot Ambon, Rulien Purmiasa kepada wartawan usai kunjungan PTMT di SMP N 6 Ambon, Kamis (6/1/2021).

Purmiasa berharap, dengan proses protokol kesehatan yang diterapkan serta dilakukan secara konsisten,  secara perlahan menuju PTMT yang menyeluruh 100 persen, sehingga kualitas pendidikan kita menjadi lebih baik, bahkan sebelum dilanda oleh pandemi Covid-19.

“Hari ini ada dua tim yang turun di sekolah yang telah menyelenggarakan PTMT, untuk tim pertama di pimpin Asisten 1 Pemkot meninjau 3 sekolah, dan tim II dipimpin Asisten III bersama Kadis Pendidikan meninjau 3 Sekolah, dilanjutkan besok 3 sekolah lagi, sehingga 2 hari ini kita akan melihat proses PTMT yang berlangsung di 12 Sekolah ini,” jelas Purmiasa.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon, Eddy Tasso menambahkan, saat ini sudah 12 Sekolah yang sudah PTMT,  kita mendorong segera Sekolah lain untuk mempersiapkan persyaratan sebagaimana dalam SKB 4 Menteri, diantaranya mengisi hal daftar periksa dalam Dapodik yang telah dilengkapi, kemudian dari dinas akan cek kembali apakah sudah sesuai atau belum.

“Kita mendorong untuk Sekolah lain yang belum PTMT bisa secepatnya. Namun kita juga tetap mengingat protokol kesehatan, tetapi jangan euforia berlebihan, antisipasi karena kesehatan menjadi pondasi utama dalam proses pembejalaran, sehingga standar harus tetap dipenuhi. Oleh karena itu, diharapkan kedepan tidak ada terjadi klaster baru di sekolah, harapannya terus berjalan dan efektif yang baik,” ujarnya.

Ditambahkan, untuk tenaga pendidik dan siswa yang belum divaksin tidak bisa mengikuti PTMT. Mereka hanya mengikuti PJJ dari rumah.

Sedangkan, Kepala SMP N 6 Ambon, Sefnath Gaspersz mengatakan, siswa di SMP N 6 berjumlah 1.217 jadi 50 persen, jadi di atur 50 persen. Guru dan siswa yang mengikuti PTMT ini mereka sudah divaksin diatas 80 persen. Semua persiapan protokol kesehatan kami sudah siapkan, diantaranya handsanitiser, termogan, dah pembatas meja.

“Kita harus menjaga protokol kesehatan yang betul-betul, sehingga menghindari virus ini, karena terkait dengan masalah kesehatan. Sehingga kita atur batas-batas tertentu, sehingga anak-anak tidak bersentuhan dengan satu teman, jalur masuk dan keluar sudah diatur, tempat cuci tangan disetiap kelas, setelah anak pulang ruangan akan di semprot disenfektan untuk di sterilkan,” akuinya.

Selain itu, usai jam belajar mengajar siswa langsung pulang.

“Jadi pada saat pulang Sekolah anak-anak diarahkan langsung pulang, mereka tidak boleh tinggal di sekolah, jadi kantin tidak boleh dibuka, karena kalau dibuka akan memicu kerumunan untuk anak-anak,” demikian Kepsek. (EVA)

Exit mobile version