AMBON (info-ambon.com)- 12 Januari 2022 mendatang, Pemerintah Kota Ambon akan melaksanakan vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun. Olehnya, saat ini Pemerintah Kota Ambon mulai mengencarkan sosialisasi bagi guru, orang tua/wali dan stakholder. Pelaksanaan sosialisasi vaksinasi dilaksanakan di SD N 91 Waiheru, Kecamatan Teluk Ambon Baguala, Kota Ambon, Kamis (6/1/2021).
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Ambon yang telah melaksanakan sosialisasi hari ini, diantaranya, Dinas Pendidikan lokasi SD N 1, 2, Inpres Lateri, SD N 1, 2 Poka. Dinas P3AMD lokasi SD N 1, 2 Passo. Satpol PP lokasi SD Pertiwi Ambon. Dinas PPKB lokasi 92 Ambon, Badan dan Jasa SD Latihan 1, 2, SD 72, 73. Dinas Perikanan lokasi SD Taeno.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Ambon, Joy Adriaansz menyampaikan, sosialisasi secara serempak mulai hari ini, kemudian besok dilanjutkan oleh seluruh OPD Pemkot bersama Dinkes yang akan libatkan Puskesmas Pembantu setempat, untuk lakulan sosialisasi vaksinasi-19 bagi anak usia 6-11 tahun.
“Sosialisasi vaksinasi Covid-19 yang dilakukan oleh Diskominfo di SD N 91 Waiheru, karena Desa Waiheru yang merupakan desa binaan kami. Sehingga kita lakukan sosialisasi bagi SD N 91 Waiheru juga SD 54 dan 55 Nania bergabung juga,” jelasnya kepada wartawan di sela-sela kegiatan.
Adriaansz mengatakan, dengan adanya sosialisasi bagi orang tua, kami berharap bisa menyampaikan kepada anak-anak.
“Kami berharap lewat sosialisasi hari, terutama ibu-ibu yang hadir akan sebagian besar akan menjadi humas Pemkot Ambon untuk menyampaikan informasi yang baik, memotivasi dan berikan semangat bagi anak-anak untuk mempersiapkan diri untuk ikuti vaksinasi pada 12 Januari 2022 mendatang, selain itu, akan ikut 28 hari kedepan akan booster ke-2, otomatis mereka akan siap ikut Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT),” sebutnya.
Sementara itu, lanjut Adriaansz, keluhan orang tua terkait pelaksanaan vaksinasi, kondisi ini tidak hanya terjadi di SD N 91 Waiheru, tetapi ada beberapa sekolah yang sudah infokan ke Dinkes juga alami kondisi yang sama.
“Memang masih banyak orang tua yang ragu, karena terlalu banya informasi hoax yang beredar bahwa seakan akan ada Kondisi Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang membuat dampak besar bagi anak, tetapi setelah kami jelaskan mereka bisa pahami, bahwa sudah banyak daerah yakni 10 Provinsi yang sudah lakukan vaksinasi anak sejak bulan Desember lalu.
Seraya pihaknya menambahkan, sampai saat ini tidak ada kasus yang luar biasa, semuanya dalam kontrol oleh tenaga medis yang ada, dan kita sudah berikan motivasi bagi orang tua sehingga mereka tidak ragu bawa anaknya untuk dilakukan vaksinasi sesuai jadwal yang sudah ditetapkan,” akui Adriaansz. (EVA)