AMBON (info-ambon.com)-Ketua Dewan Pimpinan Daerah Presidium Pergerakan Pemuda Maluku (DPD PPPM), Muhammad Rain Kaliky, menanggapi kritik yang dilayangkan oleh sejumlah pihak terhadap 100 hari pertama pemerintahan Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa dan Wakil Gubernur Abdullah Vanath (HL-AV).
Kaliky menyebutkan, kritik yang disampaikan oleh tokoh masyarakat seperti Ikhsan Tualeka perlu dilihat secara komprehensif. Menurutnya, pemerintahan HL-AV telah menunjukkan sejumlah capaian yang signifikan, meskipun belum semua hasilnya dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat.
“Proses konsolidasi birokrasi bukan hal mudah. Ini membutuhkan waktu dan pendekatan yang matang. Apa yang dilakukan Gubernur dan Wakil Gubernur saat ini adalah membangun fondasi yang kuat untuk lima tahun ke depan,” ujar Kaliky kepada info-ambon.com di Ambon, Jumat (19/7/2025).
Hal senada juga disampaikan oleh Anggota DPRD Maluku, Welem Daniel Kurnala. Ia menilai kritik yang terlalu dini bisa mengabaikan proses konsolidasi birokrasi yang tengah berlangsung.
DPRD Maluku menegaskan bahwa seleksi pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilakukan dengan ketat berdasarkan prinsip meritokrasi. Tuduhan favoritisme dan nepotisme dinilai tidak berdasar dan belum mencerminkan realitas di lapangan.
“Kita harus menunggu proses ini selesai untuk melihat dampaknya. Pemerintahan yang efektif memerlukan orang-orang yang tepat di posisi strategis,” kata Kurnala.
Dalam periode 100 hari tersebut, sejumlah program sosial dan infrastruktur mulai dijalankan, termasuk pembangunan 2.000 unit rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Pemerintah juga mempercepat pembangunan jalan dan jembatan guna memperkuat konektivitas antar pulau, mengingat karakteristik geografis Maluku sebagai provinsi kepulauan.
Kebijakan penghapusan tunggakan pajak kendaraan turut diapresiasi oleh pelaku usaha lokal karena dinilai mampu menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif.
Ketua DPD BAPERA Maluku, Subhan Pattimahu, menambahkan bahwa penilaian terhadap kinerja kepala daerah tidak bisa hanya dilihat dari 100 hari pertama. Menurutnya, ukuran sesungguhnya adalah pencapaian dalam lima tahun masa jabatan.
Gubernur Hendrik sendiri menegaskan komitmennya untuk membuktikan hasil melalui tindakan nyata, bukan janji semata.
“Kami tidak memegang tongkat Musa. Banyak yang sudah kami kerjakan, biarlah waktu yang membuktikan,” ujar Hendrik saat ditemui dalam kunjungan kerja di Seram Bagian Barat, baru-baru ini.
Pemerintah juga meluncurkan program “Sekolah Rakyat” bagi pelajar dari keluarga kurang mampu, berbasis Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Program ini mengedepankan pendekatan meritokrasi dan digitalisasi untuk menjamin akses pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas.
Langkah ini dipandang sebagai bagian dari upaya jangka panjang untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia di Maluku dan mengatasi kesenjangan sosial ekonomi.
Gubernur Lewerissa membantah adanya pemotongan anggaran yang tidak tepat sasaran. Ia menegaskan bahwa langkah efisiensi yang diambil bertujuan menata anggaran agar lebih optimal dan transparan.
Selain itu, pemerintah daerah tengah meningkatkan persentase Monitoring Control for Prevention (MCP) untuk mencegah penyalahgunaan anggaran. Keterlibatan LSM dan masyarakat dalam pengawasan program juga akan diperkuat.
Selama 100 hari pertama, HL-AV aktif melakukan kunjungan ke daerah-daerah terpencil di Maluku untuk meninjau langsung pelaksanaan program serta menyerap aspirasi warga.
“Pendekatan langsung ke masyarakat adalah cara kami memastikan pembangunan benar-benar menjawab kebutuhan mereka,” kata Wakil Gubernur Vanath.
Muhammad Rain Kaliky menegaskan, publik perlu bersabar dan melihat pembangunan sebagai proses berkelanjutan.
“Menilai 100 hari pertama tanpa melihat konteks dan kompleksitas Maluku sebagai provinsi kepulauan adalah penilaian yang terlalu sempit,” ujarnya.
Menurut Kaliky, tantangan geografis dan sosial ekonomi yang dihadapi Maluku membutuhkan pendekatan jangka panjang dengan melibatkan semua pemangku kepentingan.
“Pemerintah HL-AV sudah menunjukkan niat baik dan langkah nyata. Sekarang saatnya kita dukung bersama agar cita-cita menjadikan Maluku maju dan berdaya saing bisa tercapai,” tutup Kaliky. (EVA)
Discussion about this post